F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Audio ke-98 Malaikat Makhluk Ciptaan Allah Dan Tidak Ditampakkan Kecuali Kepada Sebagian Saja

Audio ke-98 Malaikat Adalah Makhluk Ciptaan Allah Dan Tidak Ditampakkan Kepada Manusia Kecuali Kepada Sebagian Saja
🌐 WAG Dirosah Islamiyah Dewan Fatwa Perhimpunan Al-Irsyad
🗓 RABU| 17 Rajab 1444 H /| 08 Februari 2023 M
🎙 Oleh : Ustadz DR. Abdullah Roy M.A. حفظه الله تعالى
🔈 Audio ke-98

📖 Malaikat Adalah Makhluk Ciptaan Allah Dan Tidak Ditampakkan Kepada Manusia Kecuali Kepada Sebagian Saja

بسم اللّه الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله و اصحابه، ومن والاه

Anggota grup whatsapp Dirasah Islamiyyah yang semoga dimuliakan oleh Allah.

Kita lanjutkan pembahasan kitab Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama'ah yang ditulis oleh Fadhilatu Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah ta'ala.

Masih kita pada pasal beriman kepada Malaikat.

Beliau mengatakan:

خلقهم الله تعالى:
"Allah Subhanahu wa Ta'ala telah menciptakan mereka.”
Menunjukkan bahwasanya mereka adalah makhluk yang diciptakan oleh Allah sebagaimana yang lain, خلق من خلق الله - mereka adalah makhluk di antara makhluk-makhluk Allah.

Yang namanya makhluk berarti dia bukan خالق, kalau dia bukan خالق, maka tidak berhak untuk disembah selain Allah Azza wa Jalla.

Disebutkan di dalam hadits bahwasanya Nabi shallallahu 'alayhi wa sallam mengabarkan kepada kita dari apa malaikat ini diciptakan, yaitu diciptakan dari cahaya sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan oleh Al-Imam Muslim ketika Nabi shallallahu 'alayhi wa sallam mengatakan:

خلقت الملائكة من نور
"Diciptakan malaikat dari cahaya.”
Maka ini menunjukkan asal dari malaikat tersebut, mereka diciptakan dari cahaya kemudian jin dari api dan Adam dari tanah.

فقاموا بعبادته
"Diciptakan oleh Allah kemudian mereka tegak dengan ibadah kepada Allah.”
Yaitu maksudnya adalah mewujudkan penghambaan mereka kepada Allah.

وانقادوا لطاعته
"Dan mereka benar-benar pasrah untuk taat kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla.”
Berdasarkan firman Allah:

لَا يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِهِۦ وَلَا يَسْتَحْسِرُونَ ۞ يُسَبِّحُونَ ٱلَّيۡلَ وَٱلنَّهَارَ لَا يَفۡتُرُونَ ۞ {الأنبياء ١٩-٢٠}

Mereka (para malaikat Allāh), tidak sombong dari beribadah kepada Allah, tidak ada di dalam diri mereka kesombongan, mereka adalah makhluk yang demikian, makhluk yang demikian, maka tidak beribadah kepada Allah, tidak ada dalam hati mereka استكبر - (kesombongan) sehingga mereka tidak beribadah kepada Allāh, bahkan mereka adalah hamba-hamba Allah yang يتواضع. Tawadhu yang memiliki sifat rendah hati tidak sombong.

وَلَا يَسْتَحْسِرُونَ

Dan mereka tidak bosan, terus mereka beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, dan mereka tidak bosan di dalam beribadah kepada Allah.

يُسَبِّحُونَ ٱلَّيۡلَ وَٱلنَّهَارَ لَا يَفۡتُرُونَ

Mereka senantiasa bertasbih mensucikan Allah Subhānahu wa Ta'ala di waktu malam maupun di waktu siang. لَا يَفۡتُرُونَ - dan mereka tidak pernah capek tidak pernah merasa bosan di dalam bertasbih.

Sebagaimana kita bernafas dan tidak pernah bosan kita bernafas, maka demikian pula para malaikat, senantiasa mereka bertasbih mensucikan Allah Subhanahu wa Ta'ala baik di waktu siang maupun di waktu malam dan mereka tidak capek dalam bertasbih dan beribadah kepada Allah.

Ini adalah ayat yang menunjukkan tentang sifat malaikat-malaikat Allah Subhanahu wa Ta'ala, begitu mulianya mereka, makhluk yang mulia dan dimuliakan oleh Allah, mereka tidak sombong dari beribadah kepada Allah.

Orang yang sombong yang bagaimana? Orang yang meninggalkan ibadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, itu adalah orang yang sombong.

وَلَا يَسْتَحْسِرُونَ

Dan mereka tidak bosan, sehingga tidak berkurang ibadahnya, terus ibadahnya adalah ibadah yang semangat.

يُسَبِّحُونَ ٱلَّيۡلَ وَٱلنَّهَارَ لَا يَفۡتُرُونَ
"Mereka tidak berhenti dan terus menerus mereka bertasbih dan mensucikan Allah Azza wa Jalla.“
Kemudian selanjutnya:

حجبهم الله عنا فلا نرا
"Allah Subhanahu wa Ta'ala telah menutupi mereka dari kita, artinya kita tidak bisa melihat para malaikat.”
فلا نراهم
"Maka kita tidak melihat mereka.”
Asalnya bahwasanya malaikat ini tidak dilihat oleh manusia. Allah Subhanahu wa Ta'ala menjadikan mereka adalah makhluk yang tidak bisa kita lihat, ini hikmah.

Dan yang demikian adalah dengan hikmah dari Allah Subhanahu wa Ta'ala, tidak dilihatnya para malaikat oleh manusia, ini adalah hikmah tersendiri dari Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Di antara hikmahnya, supaya terwujud di dalam diri kita yaitu orang-orang yang beriman, orang-orang Islam, iman kepada sesuatu yang ghaib. Untuk mewujudkan iman kepada sesuatu yang ghaib, dan inilah yang dipuji dari seseorang, dia tidak pernah melihat tapi dia beriman dengan sesuatu yang ghaib tadi.

Maka dengan tidak dilihatnya malaikat-malaikat tadi, ini untuk mewujudkan iman kita dengan sesuatu yang ghaib, itu yang pertama.

Kemudian yang kedua di sana ada hikmah tersendiri, yaitu apa? Supaya kita merasa nyaman. Bayangkan seandainya para malaikat-malaikat yang begitu banyak jumlahnya kita bisa melihat mereka, yang ada di kanan, yang ada di kiri, yang menjaga kita di depan dan di belakang dan masing-masing manusia ada yang menjaganya. Ada malaikat maut yang dia sedang mencabut nyawa, ada beberapa malaikat yang lain yang mereka membantu malaikat pencabut nyawa.

Seandainya itu bisa dilihat, manusia akan hidup dalam keadaan mereka tidak nyaman. Tapi Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan hikmahnya menjadikan malaikat-malaikat tadi tidak bisa dilihat oleh manusia. Itu asalnya.

وربما كشفهم لبعض عباده

Dan terkadang Allah Subhanahu wa Ta'ala, menyingkap mereka untuk sebagian hamba-hambanya, ربما (terkadang), menunjukkan bahwasanya asalnya manusia tidak bisa melihat malaikat. Tapi terkadang Allah Subhanahu wa Ta'ala memperlihatkan mereka (malaikat) kepada sebagian hamba-hambanya.

Thayyib, kemudian beliau mengatakan:

فقد رأى النبي ﷺ جبريل على صورته له ستمائة جناح قد سد الأفق

Beliau menyebutkan permisalan bahwasanya terkadang malaikat diperlihatkan oleh Allah di hadapan sebagian hamba-hamba Allah.

"Sungguh Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam melihat malaikat Jibril dengan bentuknya yang asli. Bagaimana bentuknya yang asli? Dia memiliki 600 sayap dan sayap-sayap tadi telah menutupi al-ufuk antara timur dan barat.”

Hadits ini dikeluarkan oleh Al-Imam Al-Bukhāri dan juga Muslim.

Menunjukkan bagaimana?

Besarnya penciptaan malaikat Jibril, sehingga tertutup antara Timur dan barat, beliau tidak bisa melihat langit karena semuanya tertutup dengan malaikat Jibril.
Malaikat ini memiliki جناح (sayap) dan mereka berbeda-beda jumlah sayapnya, ada yang memiliki dua, memiliki tiga, memiliki empat, ada yang memiliki lebih dari itu. Di sini malaikat Jibril memiliki 600 sayap.

Berarti di sini Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam pernah melihat malaikat. Allah Subhanahu wa Ta'ala menyingkap para malaikat tadi untuk sebagian hamba-hambanya.

Demikian, semoga bermanfaat dan sampai bertemu kembali pada pertemuan yang selanjutnya.

وبالله التوفيق و الهداية
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

•┈┈┈•◈◉◉◈•┈┈┈•

Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.