F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Audio ke-44: Bab 03 Sabar ~ Pembahasan Hadits dari Shuhaib Radhiyallahu Anhu Bag 03

Audio ke-44: Bab 03 Sabar ~ Pembahasan Hadits dari Shuhaib Radhiyallahu 'Anhu Bag 03
📖 Whatsapp Grup Islam Sunnah | GiS
☛ Pertemuan ke-244
🌏 https://grupislamsunnah.com/
🗓 KAMIS 04 Rajab 1444 H / 26 Januari 2023 M
👤 Oleh: Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A. حفظه الله تعالى
📚 Kitab Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin (Taman-Tamannya Orang-Orang yang Saleh dari Sabda-Sabda Nabi Muhammad ﷺ) karya Imam Nawawi Rahimahullah
Audio https://drive.google.com/file/d/1--h8FLFGFEtOQnqZhqGeXzSdenIXFV5S/view?usp=sharing

💽 Audio ke-44: Bab 03 Sabar ~ Pembahasan Hadits dari Shuhaib Radhiyallahu 'Anhu Bag 03

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ
الْحَمْدُ لِلهِ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللّٰهِ

Segala puji bagi Allah Jalla Jalaluh (Allah yang Maha Agung dengan keagungan-Nya, -ed). Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan untuk Baginda Nabi kita Muhammad 'Alaihis-shalatu wassalam. Amma ba’du.

Kaum muslimin, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati oleh Allah Jalla Jalaluh.

Kita lanjutkan kajian kita.

"Kemudian sang raja meminta agar pemuda itu didatangkan. Setelah menghadap, sang raja berkata kepadanya, 'Hai anak muda, sihirmu luar biasa hebat, sampai-sampai dapat menyembuhkan kebutaan dan penyakit kusta. Aku dengar kamu telah melakukan ini dan itu.' Maka pemuda itu menegaskan, 'Sesungguhnya aku tidak dapat menyembuhkan siapa pun. Sesungguhnya yang menyembuhkan adalah Allah Ta'ala.' Karena pernyataan demikian, pemuda itu pun dihukum dan terus disiksa hingga dia menunjukkan kepada si pendeta."

Subhanallah. Dengan tegas pemuda ini mengatakan, Jamaah, bahwasanya, "Aku tidak melakukan apa-apa." Biasanya nih, ini buat temen-temen, kadang kala ada orang yang dikasih kelebihan sama Allah Jalla Jalaluh, dia bisa nyelesaikan masalah, mungkin dia ahli ruqyah atau dia dokter yang orang-orang banyak berobat sama dia. Sehingga muncul ucapan-ucapan, "Uh, kalau dokter ini, sudah sembuh sudah, ini dokter paling top di sini." Kadang kala muncul kesombongan di dirinya. Maka tolong, orang yang seperti ini, berusaha untuk ingat bahwa dia bukan siapa-siapa dan dia enggak punya apa-apa. Yang melakukan semua itu Allah Jalla Jalaluh.

Pemuda ini akhirnya disiksa. Karena tidak tahan dengan siksaan itu, dia kasih tahu dia belajar dari siapa. Bukankah dia belajar ke penyihir? Ternyata dia belajar ke tempat yang lain, yaitu ke pendeta. Dibukalah identitas pendeta ini. Lantas apa yang terjadi?

"Lantas sang raja meminta supaya pendeta itu dihadirkan. Dan dikatakan kepadanya, 'Kembalilah kepada agamamu yang semula.' Akan tetapi dia menolak, sehingga sang raja meminta diambilkan gergaji. Gergaji itu pun diletakkan di atas kepalanya hingga membelah tubuhnya. Maka kedua belahan tubuhnya pun terjatuh."

Subhanallah, Jamaah. Bagaimana beratnya mereka mempertahankan keimanan. Digergaji kepalanya untuk meninggalkan keimanan. Sekarang orang-orang banyak menjual keimanannya hanya untuk sebungkus makanan, karena dia enggak kenal dengan Allah; dia enggak tau dengan hakikat kehidupan ini. Dan kesabaran pendeta ini, digergaji dia sabar, sampai mati. Kalau dibunuh ditebas kepalanya, sekali tebas mati; tapi digergaji perlahan-lahan, Jamaah, sampai terbelah tubuhnya. Dan ini di hadapan orang banyak, supaya orang jangan sampai mengikuti pendeta tersebut.

"Kemudian dipanggillah orang kepercayaan raja dan diserukan kepadanya, 'Kembalilah kepada agamamu yang semula.' Namun dia juga menolak, sehingga sang raja meletakkan gergaji di atas kepalanya hingga membelah tubuhnya. Dan kedua belah tubuhnya itu pun terjatuh."

Sama. Dan tapi keimanannya, itu orang temennya raja kan baru beriman. Tapi ternyata keimanan dia telah merasuk ke dalam jiwanya, sehingga dia disiksa pun dia menerima, sampai mati malah, demi mempertahankan agamanya.

Allah mengatakan,

{ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ }
"Dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim." (QS. Ali Imran: 102)
Wallahi Jamaah, kita enggak tahu kalau kita (yang) mendapatkan musibah seperti itu. Dihadapi dengan permasalahan antara iman kita dengan kekufuran; dibunuh atau kembali kepada kekufuran. Enggak ada pilihan lain!

"Selanjutnya sang raja meminta agar pemuda itu dihadapkan kepadanya dan diserukan kepadanya, 'Kembalilah kepada agamamu yang semula.' Namun dia tetap menolak meskipun telah diancam akan dibunuh seperti dua orang sebelumnya. Maka sang raja menyerahkan pemuda itu kepada beberapa pengikutnya seraya memerintahkan mereka, 'Pergi dan bawalah dia ke gunung ini dan gunung itu. Bawalah dia naik ke atas gunung tersebut. Lantas jika kalian telah sampai di puncaknya dan dia memutuskan untuk kembali kepada agama yang semula, maka tidak ada lagi masalah. Tetapi jika tidak demikian, maka lemparkanlah dia.' Maka mereka segera membawa pemuda itu naik ke gunung, sedangkan pemuda itu berdoa, 'Ya Allah, lindungilah diriku dari kejahatan mereka sesuai dengan kehendak-Mu.' Maka gunung itu pun goncang sehingga mereka berjatuhan darinya. Lalu pemuda itu datang kembali menemui sang raja dengan berjalan kaki. Sang raja pun bertanya kepadanya, 'Apakah yang terjadi dengan pasukan yang membawamu?' Pemuda itu menjawab, 'Allah Ta’ala telah menghindarkan aku dari kejahatan mereka'."

Subhanallah, Jamaah. Jadi ketika seorang hamba berserah diri sama Allah, dia tahu Allah itu yang menjaga.

{ اللهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ }
"Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu."
Maka pemuda ini berdoa kepada Allah. Dia mengatakan,

اللَّهُمَّ اكْفِنِيْهِمْ بِمَا شِئْتَ
"Ya Allah, selamatkan aku dari mereka. Terserah dengan apa yang Engkau kehendaki, ya Allah."
Akhirnya ternyata selamat. Kita terkadang, manusia ini, memiliki perhitungan manusia, sehingga lupa sama kebesaran Allah, lupa dengan kekuatan Allah Jalla Jalaluh.

"Kemudian pemuda itu diserahkan oleh sang raja kepada pasukan lainnya, seraya diperintahkan kepada mereka, 'Pergilah kalian dan bawalah dia (anak ini) dengan perahu ke tengah-tengah laut. Jika dia mau kembali ke agamanya semula, maka dia akan selamat. Tetapi jika tidak mau, maka lemparkanlah dia ke tengah lautan.' Kemudian mereka berangkat. Lalu membawa pemuda itu ke tengah lautan. Sedangkan pemuda itu berdo’a, 'Ya Allah, selamatkanlah aku dari mereka sesuai dengan kehendak-Mu.' Lantas kapal itu pun terbalik dan mereka pun tenggelam. Setelah itu dengan berjalan kaki pemuda itu datang menemui sang raja. Sang raja pun bertanya kepadanya, 'Apa yang terjadi dengan orang-orang yang bersamamu?' Pemuda itu pun menjawab, 'Allah Ta’ala telah menyelamatkanku dari kejahatan mereka'."

Subhanallah, Jamaah. Ana enggak kebayang kalau bicara tentang hidayah Allah ya, enggak kebayang. Sang raja lihat pemuda ini selamat, pasukannya mati semua. Apa tidak tergerak hatinya untuk beriman? "Oh, berarti pemuda ini benar, gitu. Aku akan beriman dengan dia."

Namun biasanya jabatan, kekuasaan itu membuat orang jadi sombong. Jadi sombong, dia. Sehingga dia tidak.., susah menerima kebenaran. Berbeda dengan orang-orang yang tidak ada kesombongan di dirinya. Karena sejatinya kesombongan itu adalah,

بَطَرُ الْحَقِّ وَغَمْطُ النَّاس
"Menolak kebenaran dan meremehkan orang."
Ini yang terjadi dengan raja ini. Dia menolak kebenaran, bahkan meremehkan. Suruh bawa lagi ke gunung tidak bisa, ke lautan mati, datang lagi nih pemuda. Tapi ternyata tidak tergerak hatinya.

Jamaah rahimakumullah, itu yang bisa kita kaji. Semoga ilmu yang kita kaji hari ini berguna buat kita dan bisa kita amalkan dalam kehidupan kita. Dan semoga Allah menerima amalan kita. Sampai berjumpa kembali.

بَارَكَ اللهُ فِيْك
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ.


══════ ∴ |GiS| ∴ ══════
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.