F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Tajwid – 13 – Kesalahan-kesalahan Suara Ketika Membaca Al Qur-an

Tajwid – 13 – Kesalahan-kesalahan Suara Ketika Membaca Al Qur-an
▬▬▬▬▬๑๑▬▬▬▬▬
Grup WhatsApp BELAJAR ISLAM
Pembina :Ustadz Beni Sarbeni, Lc.
https://bis.belajar-islam.net
▬▬▬▬▬๑๑▬▬▬▬▬
Materi📚 TAJWID 📖 Kesalahan-kesalahan Suara Ketika Membaca Al Qur-an
Pemateri : Ustadz Abu Fauzan, S.Pd Hafidzhahullahu Ta'ala

Kesalahan-kesalahan Suara Ketika Membaca Al Qur-an

ٱلۡحَمۡدُ لِلَّهِ ٱلَّذِيٓ أَنزَلَ عَلَىٰ عَبۡدِهِ ٱلۡكِتَٰبَ وَلَمۡ يَجۡعَل لَّهُۥ عِوَجَاۜ، والصلاة والسلام على سيدنا محمد وعلى آله وصحَابَتِه أجمعين ، والتابعين لهم بإحسان إلى يوم الدين. أما بعد

Para pendengar Belajar Islam yang semoga Allah subhanahu wa ta'ala muliakan, membaca Al Qur-an dengan bertajwid merupakan bacaan yang ringan, nikmat, dan lembut.

Bacaannya tidak berkomat kamit, tidak dipaksa-paksakan, tidak dibuat-buat, tidak berlebihan dan tidak menyimpang dari tabiat orang arab dan ucapan orang fasih dari segi apapun dalam cara membaca dan menyampaikan bacaannya.
Pada kesempatan pelajaran kali ini setelah kita membahas huruf-huruf hijaiyah dan organ-organ suara, saya akan mencontohkan kesalahan-kesalahan suara ketika membaca Al Qur-an yang tidak secara alami mengalir.

Contoh ini saya kutip dari penjelasan Dr. Aiman Rusydi Suwaid di dalam videonya Ta’limut Tajwid ketika beliau menjelaskan kalamnya Imam Ibnul Jazari di dalam kitabnya ‘An Nashr’,

Pada video tersebut beliau menjelaskan dan mencontohkan delapan kesalahan-kesalahan suara ketika membaca Al Qur-an, berikut penjelasannya:

1. Tamdighul Lisan (تمضيغ اللسان)

Tamdhigh, berasal dari mudghah, yaitu gumpalan. Dimana ketika seseorang membaca Al Qur-an, seolah-olah pada mulutnya ada gumpalan, dan dia berbicara atau membaca dengan kondisi seperti itu.
Saya akan mencontohkan bacaan yang salah ini kepada pendengar sekalian, sehingga kita dapat terhindar dari cara membaca tersebut, (contoh)

Inti dari cara baca seperti itu adalah takalluf/berlebihan/seperti dibuat-buat sehingga menyusahkan diri sendiri, padahal membaca Al Qur-an dengan tajwid merupakan bacaan yang ringan.

2. Taq’irul Fam (تقعير الفم)

Taq’ir berasal dari Qa’ar, yaitu Fulan berbicara dengan cara taq’ir’ artinya ‘Fulan berbicara dari dalam tenggorokannya’.
Para pendengar sekalian, sebagaimana kita ketahui, huruf-huruf yang ada ditenggorokan adalah hanya ada 6 saja: أ ، هـ ، ع ، ح ، خ ، غ

Yang menjadi suatu kesalahan pembaca dalam membaca Al Qur-an dengan cara Taq’ir ini adalah karena tekanan yang berlebihan pada tenggorokan ketika berbicara atau membaca, sehingga dengannya akan keluar huruf-huruf yang menyerupai huruf ‘ain. (contoh)

Cara baca tersebut disebabkan karena terlalu menekannya bacaan seseorang kepada tenggorokannya. Maka hindarilah hal tersebut dengan cara yang biasa!
Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:

مَآ أَنزَلۡنَا عَلَيۡكَ ٱلۡقُرۡءَانَ لِتَشۡقَىٰٓ ٢
“Kami tidak menurunkan Al Qur-an ini kepadamu agar kamu menjadi susah.”

3. Ta’wijil Fak (تعويج الفكّ)

Ta’wij pada rahang yaitu membaca dengan cara imalah pada yang bukan tempatnya.
Dan Imalah adalah melafalkan alif yang dimiringkan, yaitu antara alif dan ya. (contoh)
Pada contoh di atas seseorang ini menjadikan rahang bagian bawahnya senantiasa dikebawahkan ketika melafalkan huruf-huruf yang dibaca, dan itu tidak diperbolehkan!

4. Tar’idus Saut (ترعيد الصوت)

Tar’id pada suara, yaitu menjadikan suara seolah-olah bergetar dan berguncang (contoh), cara ini adalah terlarang, bisa jadi sebenarnya seseorang ini pada awalnya tidak membaca seperti itu, namun mungkin karena hal hal tertentu, sehingga bacanya jadi seperti itu.
Ada yang membolehkan membaca seperti itu, namun itu juga ketika seseorang merasa tersentuh dan menangis ketika membaca Al Qur-an secara spontan bukan dibuat-buat.

5. Tamthithus Syaddi (تمطيط الشّدّ)

Tamthith pada huruf bertasydid, yaitu memanjangkan huruf yang bertasydid, (contoh).
Yaitu seorang pembaca melafalkan huruf-huruf yang bertasydid, dia panjangkan bacaannya, padahal sebagaimana kita ketahui bahwa mad pada huruf-huruf yang bertasydid hanya ada pada mim, nun dan gunnah.

6. Taqhti’ul Mad (تقطيع المد)

Taqhti pada mad, maksudnya yaitu perpindahan dari satu tingkatan suara ke tingkatan suara yang berbeda dalam satu huruf mad, (contoh).
Hal ini tidak diperbolehkan, kenapa tidak boleh? Karena akan melahirkan beberapa mad dalam satu huruf mad tersebut.

7. Tahthninul Ghunnah (تطنين الغنات)

Tathnin pada ghunnah/dengung ini serupa dengan taqthi pada mad, contoh:

من الجنّة و النّاس

Itulah yang disebut Tahthninul Ghunnah yaitu bergetarnya gunnah tersebut, adapun yang benar adalah (contoh)

8. Hashramatur Raa aat (حصرمة الراءات)

Hasramah pada huruf ra.
Hasramah secara bahasa bermakna penyempitan, maksudnya seseorang menahan suara ra sedemikian rupa sehingga suara seperti terputus, (contoh).
Pada bacaan tersebut huruf ra yang dilafalkan seakan akan terputus dan tertahan, padahal suara ra mengalir sebagaimana sifat yang disifatkan kepadanya, yaitu bainiyan (diantara rakhawah dan syiddah). (Contoh)

Pendengar sekalian, semua poin kesalahan suara ketika membaca Al Qur-an diatas, saya sebutkan agar bisa kita pahami dan bisa kita hindari kesalahan-kesalahannya, dan yang terakhir, kesimpulan dari poin-poin diatas adalah takalluf.

Demikian yang bisa disampaikan.

Akhukum fillah
Abu Fauzan

Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.