F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Audio ke-89 Ketika Istri Tidak Taat kepada Suami Bagian Ketiga

Audio ke-89 Ketika Istri Tidak Taat kepada Suami Bagian Ketiga
🌐 WAG Dirosah Islamiyah Dewan Fatwa Perhimpunan Al-Irsyad
🗓 SENIN| 04 Jumadal Ula 1444H| 28 November 2022M
🎙 Oleh: Ustadz Dr. Muhammad Arifin Badri, Lc., M.A. حفظه الله تعالى
🔈 Audio ke-089

📖 Ketika Istri Tidak Taat kepada Suami Bagian Ketiga

بسم اللّه الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
الحمد لله، والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن والاه أما بعد

Kaum muslimin dan muslimat peserta grup Dirosah Islamiyah yang semoga senantiasa dirahmati Allāh Subhānahu wa Ta’āla.

Allah Subhanahu Wa Ta'la dalam Al-Qur'an telah memberikan warning, bagaimana seharusnya rumah tangga itu dibangun. Allah Subhanahu Wa Ta'ala mengatakan,

فَإِن كَرِهْتُمُوهُنَّ فَعَسَىٰٓ أَن تَكْرَهُوا۟ شَيْـًۭٔا وَيَجْعَلَ ٱللَّهُ فِيهِ خَيْرًۭا كَثِيرًۭا
Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak. [QS An-Nisa: 19]
Kalau kalian benci satu perangai bisa jadi itu terjadi nyata, iya. Ada kekurangan pada diri istrimu. Tetapi Allah Subhanahu Wa Ta'la telah berjanji akan menjadikan banyak kebaikan kalau kalian memaafkan, menerima istrimu dengan segala kekurangan yang ada. Lebih fokus untuk mengingat dan mendata kelebihan istri. Allah telah berjanji akan menjadikan banyak keberkahan, banyak kebaikan pada pasangan anda itu.

Di sisi lain pun demikian, istri juga harus bersikap yang sama. Kalaupun istri mendapatkan kekurangan pada suami, mendapatkan ada perangai suami yang kurang dia suka, maka percayalah bahwa kebaikan suami terlalu banyak bila dibandingkan dengan kekurangannya. Fokuslah pada kelebihan suami dibanding mengingat dan mendata kekurangan suami.

Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam telah bersabda,

لَوْ كُنْتُ آمِرًا أَحَدًا أَنْ يَسْجُدَ ِلأَحَدٍ َلأَمَرْتُ الْمَرْأَةَ أَنْ تَسْجُدَ لِيْ بَعْلِهَا وَذَلِكَ لِعِظَمِ حَقِّهِ عَلَيْهَا
Seandainya aku boleh menyuruh seorang sujud kepada seseorang, maka aku akan perintahkan seorang wanita sujud kepada suaminya. [HR Tirmidzi]
Andai aku diizinkan memerintahkan seorang sujud kepada sesama manusia niscaya yang akan aku perintah adalah istri agar sujud kepada suami. Karena betapa besarnya hak suami atas istri. Betapa besarnya hak suami atas istri. Bahkan dalam riwayat lain Nabi menggambarkan, memberikan satu ilustrasi,
“Andai tubuh suami itu dipenuhi dengan قيحًا (dipenuhi dengan nanah, luka yang bernanah) فَلَحَسَتْهُ (kemudian istri itu membersihkan nanah-nanah yang ada di tubuh suaminya dengan dijilati, niscaya istri tidak akan bisa menebus, tidak akan bisa membayar, tidak akan bisa menebus kebaikan suami). [HR Ahmad: 12153]
Kenapa demikian? Mungkin anda mengatakan ini diskriminasi terhadap kaum wanita, tidak sama sekali. Wahai kaum wanita, Allah Subhanahu Wa Ta'ala telah menetapkan sedemikian rupa, menciptakan laki dan pria sedemikian rupa, bahwa wanita itu makhluk yang lemah.

Wanita itu memiliki banyak kekurangan sebagaimana pria pun memiliki kekurangan dan kelemahan. Tetapi ketika lelaki yang telah menjadi suami anda itu memilih anda untuk menjadi ladangnya (tempat suami anda menaburkan benihnya), sehingga terlahirlah generasi-generasi penerus.

Ini adalah satu kepercayaan yang tidak bisa anda tebus dengan apapun, inilah sebuah kepercayaan luar biasa. Karena Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam juga telah memberikan pesan kepada kaum laki-laki,

تَخيَّروا لنُطَفِكُم
Dimana kalian akan meletakkan, menabur benih-benih kalian. [HR Ibnu Majah: 1958]
Karena memang wanita itu adalah ladang. Sebagaimana Allah gambarkan,

نِسَاؤُكُمْ حَرْثٌ لَكُمْ
Isteri-isteri kalian adalah ladang bagi kalian. (QS Al-Baqarah: 223)
Tentu kalau anda memahami bagaimana pola pikir para petani, niscaya mereka akan memilih. Mereka tidak akan menaburkan benih mereka di sembarang tempat, pasti mereka akan memilih ladang yang subur mereka akan menyiapkan ladang itu sedemikian rupa. Digarap, dicangkul diberi pupuk.

Agar apa? Agar benih yang dia taburkan itu menghasilkan hasil yang besar, yang betul-betul maksimal. Sebagaimana suami, logikanya juga dia tidak akan sembarangan meletakkan benihnya pada asal wanita, tidak. Dia akan memilih ladang yang menurut dia paling cocok.

Inilah sebuah kepercayaan, ini adalah sebuah kehormatan. Karena Allah Subhanahu Wa Ta'ala telah menetapkan itu. Dan juga memberikan tanggungjawab kepada kaum suami yang sangat besar, setimpal dengan hak yang seharusnya anda tunaikan untuknya.

Karenanya, setelah pernikahan terjalin jangan hobi mencari, mendata, menginventaris kekurangan suami anda ataupun istri anda. Fokuslah untuk mengingat, mengenang, dan mengapresiasi kelebihan masing-masing.

Karena tidak ada suami yang sempurna, istri yang sempurna juga tidak ada. Yang ada adalah suami yang memiliki kekurangan, yang ada adalah istri memiliki kekurangan. Tetapi kelebihan masing-masing jauh lebih besar, lebih banyak dibanding kekurangannya. Kalau anda pikir baik-baik, niscaya anda akan temukan bahwa pada pasangan anda itu seperti Allah tegaskan,

وَيَجْعَلَ ٱللَّهُ فِيهِ خَيْرًۭا كَثِيرًۭا
Allah telah meletakkan pada diri pasangan anda itu kebaikan yang sangat-sangat banyak. [QS An-Nisa: 19]
Kembali kepada tema kita نشوز (istri yang tidak patuh, istri yang mulai lebih mengedepankan suudzan kepada suaminya). Ingatlah semua itu adalah hembusan iblis, hembusan setan yang memang berkepentingan untuk merusak rumah tangga anda.

Karena memang Allah telah menceritakan dalam Al-Qur'an setan betul-betul berkepentingan untuk rusaknya rumah tangga. Dengan rusaknya rumah tangga itu akan tertanam kebencian, permusuhan, dan terbuka kembali pintu-pintu perzinahan.

Sebagaimana dengan perceraian. Maka terbuka pintu yang sangat lebar bagi setan untuk merusak generasi masa depan. Anak keturunan kedua orang tersebut seringkali menjadi anak-anak yang broken home, minimal. Kalaupun tidak broken home, tetapi karakter mereka akan sangat terwarnai oleh proses perceraian yang terjadi antara orangtua mereka.

Mereka kehilangan kasih sayang, mereka kehilangan pendidikan, mereka kehilangan keteladanan, dan masih banyak lagi maslahat yang hilang gara-gara perceraian.

Karena itu Allah ceritakan bagaimana sihir terkuat di zaman Nabi Sulaiman yaitu masa keemasan ilmu sihir terjadi di zaman Nabi Sulaiman, itu manusia di dunia ini mencapai puncak kehebatan dalam hal ilmu sihir, dan ternyata sihir yang paling hebat yang ada di zaman itu adalah sihir yang dengannya seorang penyihir bisa merusak hubungan suami dan istri.

Karena di dunia ini, ikatan antara dua insan yang paling kuat itu adalah ikatan pernikahan. Hubungan emosional yang paling kuat dari orang yang sebelumnya tidak ada hubungan sama sekali kemudian terjalin ikatan maka ketahuilah ikatan yang muncul, yang bisa diwujudkan oleh manusia menjadi ikatan yang paling kuat itu adalah ikatan pernikahan.

Kalau ternyata ikatan pernikahannya berhasil dirusak oleh iblis melalui perceraian, maka itu pertanda bahwa setan itu memiliki pengaruh yang sangat-sangat kuat.

يُفَرِّقُونَ بِهِۦ بَيْنَ ٱلْمَرْءِ وَزَوْجِهِۦ

Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan isterinya. [QS Al-Baqarah: 102]
Kata Allah Subhanahu Wa Ta'ala, “Para tukang sihir di zaman Nabi Sulaiman itu mengajarkan kepada para dukun-dukun untuk bisa memisahkan, menceraikan rumah tangga suami dan istrinya”.

والله تعالى أعلم

Kurang dan lebihnya saya mohon maaf.

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

•┈┈•⊰✿✿⊱•┈┈•
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.