F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Audio ke-90 Ketika Istri Tidak Taat kepada Suami Bagian Keempat - Nusyuz

Audio ke-90 Ketika Istri Tidak Taat kepada Suami Bagian Keempat - Nusyuz
🌐 WAG Dirosah Islamiyah Dewan Fatwa Perhimpunan Al-Irsyad
🗓 SELASA| 05 Jumadal Ula 1444H | 29 November 2022M
🎙 Oleh: Ustadz Dr. Muhammad Arifin Badri, Lc., M.A. حفظه الله تعالى
🔈 Audio ke-090

📖 Ketika Istri Tidak Taat kepada Suami Bagian Keempat


بسم اللّه الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
الحمد لله، والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن والاه أما بعد

Kaum muslimin dan muslimat peserta grup Dirosah Islamiyah yang semoga senantiasa dirahmati Allāh Subhānahu wa Ta’āla.

Pembahasan tentang نشوز, ambisi untuk tidak tunduk dan patuh, ambisi untuk lebih mengedepankan kekurangan dibanding kelebihan, ambisi untuk lebih bersemangat mendata kekurangan (kesalahan) dibanding mendata kelebihan dan tanggung jawab, keharmonisan. Ketahuilah itu semua adalah bisikan dari setan.

Karena itu solusi yang pertama yang harus kita sadari dan kita tumbuhkan dalam diri kita adalah kesadaran untuk memohon perlindungan kepada Allah dari bisikan setan. Ketika dalam diri kita ada dendam, ada marah, ada rasa kecewa, ada rasa sakit, maka obat yang paling manjur adalah berta'awudz (memohon perlindungan kepada Allah dari bisikan setan).

Suatu hari Nabi Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam melihat seorang sahabat Beliau yang sedang marah, naik pitam, betul-betul marah luar biasa. Nabi mengatakan kepada para sahabat,

إِنِّي لَأَعْلَمُ كَلِمَةً لَوْ قَالَهَا لَذَهَبَ عَنْهُ مَا يَجِدُ

Sungguh aku tahu satu ucapan yang andai dia ucapkan niscaya dendam, amarah, rasa kecewa, sakit hati، itu yang ada pada diri orang itu akan hilang.
Amarah yang begitu berapi-api yang ada di orang tersebut, kalau diucapkan satu kata ini niscaya dia akan hilang, amarah itu akan hilang sama sekali.

أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

Yaitu mengucapkan,

أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

Ucapan ta‘awudz ini, bila anda betul-betul ucapkan dengan tulus, memahami artinya, memahami kandungannya, niscaya rasa kecewa (sakit hati) itu akan hilang.

Kenapa? Karena yang menjadikan suami kecewa, marah atau istri sakit hati, dendam, marah juga, satu dari dua.

1. Merasa haknya tidak tertunaikan, haknya dirampas, atau merasa disakiti (didzolimi). Kalau orang itu sudah berlindung kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala dia akan berpikir jernih, bahwa tidak mungkin hak dia bisa dirampas oleh orang lain termasuk oleh suami sendiri ataupun oleh istrinya.

Karena Allah telah menjamin masing-masing hamba-Nya akan mendapatkan rezekinya utuh.

فَإِنَّ نَفْسًا لَنْ تَمُوتَ حَتَّى تَسْتَوْفِيَ رِزْقَهَا
Tidak mungkin ada satu jiwa yang mati sampai dia mendapatkan seluruh jatah rezekinya.
Sehingga apapun yang dilakukan suami tidak mungkin itu merampas hak istri. Sebaliknya apapun yang dilakukan istri tidak mungkin dia merampas hak suami.

2. Dia mendzolimi, dia menyakiti, dia menghalang-halangi kepentingan atau maslahat istri ataupun suami.

Bagi orang yang beriman berpikir jernih dia akan percaya bahwa itu tidak mungkin terjadi. Tidak akan ada orang yang mampu menghalangi datangnya Rahmat Allah Subhanahu Wa Ta'la kepada anda.

Sehingga apapun yang dilakukan oleh suami atau oleh istri anda itu tidak mungkin menutup, menghalangi datangnya karunia Allah.

مَّا يَفْتَحِ ٱللَّهُ لِلنَّاسِ مِن رَّحْمَةٍ فَلَا مُمْسِكَ لَهَا ۖ وَمَا يُمْسِكْ فَلَا مُرْسِلَ لَهُۥ مِنۢ بَعْدِهِۦ ۚ
Kerahmatan apapun yang telah Allah buka pintunya tidak mungkin ada yang bisa menghalanginya. Dan sebaliknya apapun yang telah Allah halang-halangi, tidak akan ada yang bisa memperlancarnya mendatangkannya. [QS Fathir: 2]
Tidak mungkin. Sehingga untuk apa anda sakit hati? Untuk apa anda kecewa? Untuk apa anda marah? Untuk apa anda dendam? Semua itu adanya dendam, adanya marah itu adalah datangnya dari setan.

Karena itu Rasulullah Shalallahu'Alaihi Wa Sallam menggambarkan bahwa orang yang marah itu mukanya memerah, uratnya menegang. Kenapa? Karena amarah ini adalah

جَمْرَةٌ يلقاها فِي قَلْبِ ابْنِ آدَمَ تَتَوَقَّدُ
Marah itu adalah bara api yang dicampakkan oleh setan ke dalam jiwamu.
Sehingga ketika kita berta'awudz maka api itu akan padam. Apalagi ditambah dengan berwudhu, maka kobaran api marah itu akan hilang. Karenanya menjaga keharmonisan keutuhan rumah tangga itulah tanggung jawab kita bersama.

Sebelum kita berbicara panjang lebar tentang bagaimana menyelesaikan amarah, kekecewaan sakit hati yang terjadi dalam rumah tangga maka lebih penting bagi kita untuk lebih dahulu mengetahui, kenapa itu marah bisa terjadi? Kenapa sakit hati itu bisa terjadi? Kenapa kecewa itu bisa muncul?

Semua itu datangnya dari setan. Karenanya sering-seringlah anda sebagai suami, sering-seringlah anda sebagai istri mengucapkan ta'awudz ketika merasa ada hal yang menyakitkan, ada hal yang mengecewakan.

Ketika anda tulus dalam mengucapkannya, yakin bahwa Allah akan senantiasa menolong hamba-Nya yang meminta pertolongan, melindungi hamba-Nya yang meminta perlindungan, memberi rezeki kepada hamba-Nya yang meminta rezeki.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala telah mentakdirkan semua rezeki anda, tidak mungkin ada yang bisa merebut, tidak mungkin ada yang bisa menghalang-halangi. Niscaya kecewa itu akan hilang. Keharmonisan dalam rumah tangga itu akan terwujud.

Apalagi bila anda lebih jauh dari itu berhusnudzan bahwa Allah tidak mungkin mentakdirkan suatu yang negatif, yang buruk bagi anda. Walaupun seandainya terasa pedih, terasa pahit, terasa sesak di dada.Tapi ketika anda pandang dari sudut yang positif, anda akan bersyukur. Alhamdulillah.

Anda akan bisa mensyukuri apapun yang terjadi. Sehingga tidak ada dendam, tidak ada keinginan untuk membalas, tidak ada rasa kecewa. Yang ada adalah bersyukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta'la.

Dan kalau anda telah pandai bersyukur atas semua yang terjadi. Walaupun sesaat terasa menyakitkan, tetapi rasa syukur itu akan membuka pintu kerahmatan Allah yang sangat luas. Allah Subhanahu Wa Ta'la berfirman,

لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ
Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu. [QS Ibrahim: 7]
Kalau kalian bersyukur, niscaya akan Aku tambahkan kerahmatan-Ku kepada kalian. Rejeki-Ku kepada kalian. Sehingga setiap derita yang kita alami, ketika kita syukuri kita lihat dari sudut yang positif justru akan membuka pintu kerahmatan yang lain.

Bukan malah semakin menyakitkan hati dan merusak kenikmatan yang telah Allah berikan kepada kita, yaitu rumah tangga dan anak keturunan yang telah Allah kehendaki kepada kita.

Karena itu, sekali lagi marilah kita pandai-pandai memahami bahwa, apapun yang terjadi, apapun yang dilakukan oleh pasangan kita ketahuilah pada dirinya telah terdapat banyak kebaikan dan akan terus terdapat banyak kebaikan pada diri pasangan kita. Dengan demikian rumah tangga kita akan menjadi Baiti Jannaty.

والله تعالى أعلم

Kurang dan lebihnya saya mohon maaf.

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

•┈┈•⊰✿✿⊱•┈┈•
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.