F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Halaqah 25 ~ Ridha Dengan Hukum Allah

Halaqah 25 HSI Silsilah Ilmiyyah Belajar Tauhid ~ Ridha Dengan Hukum Allah

Halaqah 25 ~ Ridha Dengan Hukum Allah

🔊 Halaqah 25 ~ Ridha Dengan Hukum Allāh
👤 Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A.

بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمدلله والصلاة والسلام على رسول الله و على آله و صحبه أجمعين

Halaqah yang ke-25 dari Silsilah Ilmiah Belajar Tauhid adalah tentang “Ridha Dengan Hukum Allāh”.

Allāh Subhānahu wa Ta’āla sebagai pencipta manusia sangat menyayangi ciptaan nya, Dialah Ar-Rahmān Ar-Rahīm. Di antara bentuk kasih sayang Allah adalah menurunkan syari’at supaya manusia mendapatkan kebahagiaan dan terhindar dari kesusahan didunia maupun akhirat.

Dia-lah Yang Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana, hukumnya penuh dengan keadilan, hikmah dan juga kebaikan, meskipun kadang samar atas sebagian manusia.

Oleh karena itu, menjadi keharusan bagi seorang Muslim dan juga Muslimah untuk :
  • Ridha dengan hukum Allāh. dan
  • Yakin bahwasanya kebaikan semuanya di dalam hukum Allāh.
Di dalam segala bidang kehidupan :
  • Aqidah
  • Akhlaq
  • Adab
  • Mu’āmalah
  • Ekonomi
  • Kenegaraan
  • Dan lain-lain.
Meng-Esakan Allāh Subhānahu wa Ta’āla di dalam hukum-hukumNya adalah termasuk konsekuensi tauhid.

Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman :

وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلَا مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَمْرًا أَنْ يَكُونَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ ۗ وَمَنْ يَعْصِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا مُبِينًا
“Dan tidaklah pantas bagi seorang laki-laki yang mu’min dan wanita yang mu’minah apabila Allāh dan Rasul-Nya telah menetapkan sesuatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan yang lain di dalam urusan mereka. Dan barangsiapa yang mendurhakai Allāh dan Rasul-Nya maka sungguh dia telah sesat dengan kesesatan yang nyata.” (QS Al-Ahzab: 36)
Saudaraku,

Alhamdulillāh dengan izin Allāh Subhānahu wa Ta’āla dan karunia-Nya sampailah kita pada bagian yang terakhir dari Silsilah yang pertama ini (Tauhid), yaitu halaqah yang ke-25.

Dengan berakhirnya Silsilah Tauhid ini bukan berarti kita sudah merasa cukup memahami Ilmu Tauhid. Apa yang disampaikan dalam silsilah 1 (Tauhid) ini baru sebagian kecil dari ilmu tauhid itu sendiri.

Belajar tauhid dan mengamalkannya tidak akan berhenti sampai ajal menjemput kita. Ikutilah majelis-majelis ilmu yang membahas tentang tauhid ini. Bacalah buku-buku yang berkaitan dengan tauhid yang telah ditulis oleh para ulama yang terpercaya.

Semoga Allāh Subhānahu wa Ta’āla merahmati kita semua, menghidupkan dan juga mematikan kita di atas tauhid.


الحمد لله رب العالمين
و صلى الله على نبينا محمد و على آله و صحبه أجمعين.

Saudaramu,
‘Abdullāh Roy
di kota Al-Madīnah An-Nabawiyyah
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.