📖 Whatsapp Grup Islam Sunnah | GiS
☛ Pertemuan ke-162
🌏 https://grupislamsunnah.com/
🗓 KAMIS, 18 Rabi'ul Akhir 1445 H / 02 November 2023 M
👤 Oleh: Ustadz Dr. Musyaffa Ad Dariny, M.A. حفظه الله تعالى
📚 Kitab Shifatu Shalatin Nabiyyi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam Minattakbiri Ilattaslim Ka-annaka Taraha (Sifat Shalat Nabi mulai dari Takbir sampai Salamnya Seakan-akan Anda Melihatnya) karya Asy Syekh Al-Albani Rahimahullah
💽 Audio ke-129: Pembahasan tentang Tasyahud Awwal Bag 02
السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ.
الْحَمْدُ لِلهِ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللّٰهِ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدَاهُ.
Kaum muslimin dan kaum muslimat yang saya cintai karena Allah, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati dan diberkahi oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Pada kesempatan yang berbahagia ini kita akan bersama-sama mengkaji sebuah kitab yang sangat bagus kitab yang ditulis oleh Asy Syekh Muhammad Nashiruddin Al-Albani rahimahullahu Ta'ala. Kitab tersebut adalah kitab Sifat Shalat Nabi atau sebagaimana judul aslinya Shifatu Shalatin Nabiyyi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam Minattakbiri Ilattaslim Ka-annaka Taraha (Sifat Shalat Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam mulai dari Takbir sampai Salamnya Seakan-akan Anda Melihatnya).
Jamaah sekalian rahimani wa rahimakumullah,
Syaikh Al-Albani rahimahullahu Ta'ala mengatakan,
وَأَمَرَ بِهِ ❲ الْمُسِيْءَ صَلَاتَهُ ❳ فَقَالَ لَهُ : ❲ فَإِذَا جَلَسْتَ فِيْ وَسَطِ الصَّلَاةِ، فَاطْمَئِنْ ❳
"Dan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan hal tersebut kepada orang yang tidak benar shalatnya, dan Beliau mengatakan kepadanya: 'Apabila engkau duduk di tengah-tengah shalatmu, [ فَاطْمَئِنْ ] maka tumakninahlah'."
❲ وَافْتَرِشْ فَخِذَكَ الْيُسْرَى، ثُمَّ تَشَهَّدْ ❳
"Dan hamparkan (bentangkan) paha kirimu kemudian bertasyahudlah."
وَقَالَ أَبُوْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ :
Dan sahabat Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu mengatakan:
❲ وَنَهَانِيْ خَلِيْلِيْ ﷺ عَنْ إِقْعَاءٍ كَإِقْعَاءِ الْكَلْبِ ❳ ، وَفِيْ حَدِيْثٍ آخَرْ : ❲ كَانَ يَنْهَى عَنْ عُقْبَةِ الشَّيْطَانِ ❳
"Kholilku (kekasihku, orang yang sangat aku cintai yaitu Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam) telah melarangku duduk dengan cara iq'a, seperti cara iq'a-nya anjing. Dan Beliau melarang duduk seperti cara duduk nongkrongnya syaitan."
Kita sudah membahas tentang iq'a yang disunahkan, yaitu yang dilakukan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam (kadang-kadang di duduk di antara dua sujudnya).
Ini ada iq'a yang dilarang. "Ada iq'a yang dilarang". Iq'a yang dilarang ini ada dua penafsiran. Penafsiran yang pertama yang lebih kuat yang disebutkan oleh Syaikh Albani rahimahullaahu Ta'ala dalam catatan kaki. Di catatan kakinya beliau mengatakan,
قَالَ أَبُوْ عُبَيْدَةَ وَغَيْرُهُ : هُوَ أَنْ يُلْزِقَ الرَّجُلُ إِلْيَتَيْهِ بِالْأَرْضِ
"Yaitu dengan seseorang menyentuhkan pantatnya ke tanah,"
وَيَنْصِبَ سَاقَيْهِ،
"menjadikan dua betisnya dalam keadaan berdiri,"
وَيَضَعَ يَدَيْهِ بِالْأَرْضِ .
"dan meletakkan kedua tangannya ke tanah."
Ini penafsiran yang pertama. Iq'a ini dilarang di dalam shalat. Di sini disebutkan iq'a-nya adalah dengan cara menjadikan betis ini berdiri, kemudian meletakkan pantat di tanah dan meletakkan kedua tangan di tanah. Ini iq'a-nya anjing. Katanya anjing kalau duduk atau jongkok seperti ini. Kakinya kelihatan diberdirikan seperti ini, kemudian pantatnya di tanah dan tangannya di tanah juga.
Ini kalau dilarang di dalam shalat, ini juga dilarang di luar shalat. Kalau ini dilarang di dalam shalat, maka ini juga dilarang di luar shalat, karena ini seperti bentuk atau posisi hewan dan kita diperintahkan untuk tidak melakukan yang demikian. Ini iq'a yang pertama. Penafsiran ini penafsiran yang paling kuat, disebutkan oleh banyak ulama bahasa.
Ada penafsiran yang kedua tentang iq'a yaitu dengan cara meletakkan (ini agak sulit untuk orang yang gemuk ya, untuk orang yang kurus mudah) jadi meletakkan pantat kita ke tanah dengan keadaan dua kaki berada di sampingnya. Ini iq'a, ini juga dilarang. Ini penjelasan yang kedua tentang maksud dari iq'a yang dilarang. Ini susah untuk orang yang gemuk.
Tapi penafsiran yang pertama, penafsiran lebih kuat. Tapi dua-duanya kita berusaha untuk meninggalkannya.
Demikianlah yang bisa kita kaji pada kesempatan kali ini. Semoga menjadi ilmu yang bermanfaat dan diberkahi oleh Allah Jalla wa 'Alaa.
InsyaaAllah kita akan lanjutkan pada kesempatan yang akan datang.
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ.
══════ ∴ |GiS| ∴ ══════
Post a Comment