📖 Whatsapp Grup Islam Sunnah | GiS
☛ Pertemuan ke-126
🌏 https://grupislamsunnah.com/
🗓 RABU, 27 Shafar 1445 H / 13 September 2023 M
👤 Oleh: Ustadz Dr. Musyaffa Ad Dariny, M.A. حفظه الله تعالى
📚 Kitab Shifatu Shalatin Nabiyyi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam Minattakbiri Ilattaslim Ka-annaka Taraha (Sifat Shalat Nabi Mulai dari Takbir Sampai Salamnya Seakan-akan Anda Melihatnya) karya Asy Syekh Al-Albani Rahimahullah
💽 Audio ke-93: Pembahasan Tentang I'tidal dan Bacaan Yang Dibaca di Dalamnya
السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ.
الْحَمْدُ لِلهِ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللّٰهِ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدَاهُ.
Kaum muslimin dan kaum muslimat yang saya cintai karena Allah, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati dan diberkahi oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Pada kesempatan yang berbahagia ini kita akan bersama-sama mengkaji sebuah kitab yang sangat bagus yang ditulis oleh Asy Syekh Al-Albani rahimahullah, yakni kitab Sifat Shalat Nabi atau sebagaimana judul aslinya Shifatu Shalatin Nabiyyi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam Minattakbiri Ilattaslim Ka-annaka Taraha (Sifat Shalat Nabi Mulai dari Takbir Sampai Salamnya Seakan-akan Anda Melihatnya).
Pembahasan kita sampai pada pembahasan tentang I'tidal.
"Bagaimana I'tidal-nya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam dan apa yang dibaca oleh Beliau saat I'tidal"
Syaikh Albani rahimahullah Ta'ala mengatakan,
ثُمَّ ❲ كَانَ ﷺ يَرْفَعُ صُلْبَهُ مِنَ الرُّكُوْعِ قَائِلَا : ( سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَه ) ❳
Selanjutnya Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam mengangkat punggung Beliau dari rukuknya sambil mengucapkan
[ سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَه ]
وَأَمَرَ بِذَالِكَ ❲ الْمُسِيْءَ صَلَاتَه ❳
Dan Beliau memerintahkan hal itu kepada orang yang tidak benar shalatnya yang diluruskan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam.
Dimana ketika itu Beliau mengatakan,
❲ لَا تَتِمُّ صَلَاةٌ لِأَحَدِ مِنَ النَّاسِ ❳
Tidaklah shalat seseorang sempurna
❲ حَتَّى ... يُكَبِّرْ ... ❳
hingga dia bertakbir
❲ ثُمَّ يَرْكَعْ ... ❳
kemudian dia rukuk
❲ ثُمَّ يَقُوْل : سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ حَتَّى يَسْتَوِيَ قَائِماً ❳
kemudian dia mengatakan:
[ سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَه ]
hingga dia berdiri tegak.
Ini menunjukkan bahwa I'tidal adalah rukun shalat. Tidak mungkin shalat bisa sah kecuali dengan melakukan I'tidal ini.
Bagaimana I'tidalnya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam?
Syaikh Albani rahimahullahu Ta'ala mengatakan,
وَكَانَ إِذَا رَفَعَ رَأْسَهُ اسْتَوَى حَتَّى يَعُوْدَ كُلُّ فَقَارٍ مَكَانَهُ
Dahulu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam apabila mengangkat kepalanya (maksudnya mengangkat kepala dari rukuk ketika Beliau I'tidal) Beliau berdiri tegak sampai seluruh tulang-tulang Beliau (tulang belakang Beliau) kembali ke tempatnya masing-masing (menempati tempatnya masing-masing) dalam keadaan natural, berdiri dan setiap tulang menempati tempatnya masing-masing.
ثُمَّ ❲ كَانَ يَقُوْلُ وَهُوَ قَائِمٌ : ( رَبَّنَا [ وَ ] لَكَ الْحَمْدُ ) ❳
Kemudian ketika berdiri Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam mengatakan [ رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ ]
Jadi ketika bangkit dari rukuknya Beliau mengucapkan [ سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَه ],
ketika sudah berdiri Beliau mengatakan
. [ رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْد ]
وَأَمَرَ بِذَالِكَ كُلَّ مُصَلٍّ مُؤتَمَّا أَوْ غَيْرِهِ فَقَالَ : ❲ صَلُّوْا كَمَا رَأَيْتُمُوْنِيْ أُصَلِّيْ ❳
Dan Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan hal tersebut kepada semua orang yang melakukan shalat, baik dia menjadi makmum atau bukan makmum. Misalnya seperti orang yang shalat sendirian atau menjadi imam.
Ini pendapatnya Syaikh Albani rahimahullahu Ta'ala. Jadi makmum dan orang yang selain makmum, mereka semuanya membaca [ سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَه ] dan membaca [ ُرَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْد ] setelah itu.
Ada pendapat yang lain yang mengatakan: makmum tidak mengatakan [ سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَه ].
Tapi yang dipilih oleh Syaikh Albani rahimahullahu Ta'ala dan ini pendapatnya ulama-ulama Syafi'iyah: baik imam dan makmum semuanya mengatakan [ سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَه ] setelah itu membaca [ ُرَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْد ]. Beliau beralasan, dengan inilah semua hadits menjadi kumpul atau bertemu, tidak bertentangan. Semua hadits tidak bertentangan dengan pendapat ini.
وَكَانَ يَقُوْلُ : ❲ إِنَّمَا جُعِلَ الْإِمَامُ لِيُؤْتَمَّ بِهِ ❳
Beliau pernah mengatakan, "Imam dijadikan sebagai imam untuk diikuti."
وَإِذَا قَالَ : سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ ، فَقُوْلُوْا : ❲ [ اللَّهُمَّ ] رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ ❳
Apabila imam mengatakan
[ سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَه ]
maka katakanlah oleh kalian
[ اللَّهُمَّ رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ ]
❲ يَسْمَعُ اللهُ لَكُمْ ❳
niscaya Allah Subhanahu wa Ta'ala mendengar perkataan kalian,
❲ فَإِنَّ اللهَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى قَالَ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّهِ ﷺ : سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَه ❳
karena Allah Tabaraka wa Ta'ala mengatakan melalui lisan Nabi-Nya Shallallahu 'alaihi wasallam:
[ سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَه ]
"Allah benar-benar mendengar orang yang memujinya".
Ya Allah Rabb kami, [ لَكَ الْحَمْدُ ]
"hanya bagi-Mu semua pujian".
Orang yang mengatakan demikian pasti didengar oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala karena Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam mengatakan
[ سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَه ]
"Allah benar-benar mendengar orang-orang yang memuji dia", memuji Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Demikianlah yang bisa kita kaji pada kesempatan kali ini. Semoga menjadi ilmu yang bermanfaat dan diberkahi oleh Allah Jalla wa 'Alaa.
InsyaaAllah kita akan lanjutkan pada kesempatan yang akan datang.
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ.
══════ ∴ |GiS| ∴ ══════
Post a Comment