F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Audio ke-83: Membaca Al-Quran Dengan Tartil dan Memperbagus Suara Ketika Membacanya 05

Audio ke-83: Pembahasan Membaca Al-Qur’an Dengan Tartil dan Memperbagus Suara Ketika Membacanya Bag 05 - Kitab Shifatu Shalatin Nabiyyi
📖 Whatsapp Grup Islam Sunnah | GiS
☛ Pertemuan ke-116
🌏 https://grupislamsunnah.com/
🗓 RABU, 13 Shafar 1445 H / 30 Agustus 2023 M
👤 Oleh: Ustadz Dr. Musyaffa Ad Dariny, M.A. حفظه الله تعالى
📚 Kitab Shifatu Shalatin Nabiyyi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam Minattakbiri Ilattaslim Ka-annaka Taraha (Sifat Shalat Nabi Mulai dari Takbir Sampai Salamnya Seakan-akan Anda Melihatnya) karya Asy Syekh Al-Albani Rahimahullah

💽 Audio ke-83: Pembahasan Membaca Al-Qur’an Dengan Tartil dan Memperbagus Suara Ketika Membacanya Bag 05


السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ.
الْحَمْدُ لِلهِ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللّٰهِ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدَاهُ.

Kaum muslimin dan kaum muslimat yang saya cintai karena Allah, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati dan diberkahi oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Pada kesempatan yang berbahagia ini kita akan bersama-sama mengkaji sebuah kitab yang sangat bagus yang ditulis oleh Asy Syekh Al-Albani rahimahullah, yakni kitab Sifat Shalat Nabi atau sebagaimana judul aslinya Shifatu Shalatin Nabiyyi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam Minattakbiri Ilattaslim Ka-annaka Taraha (Sifat Shalat Nabi Mulai dari Takbir Sampai Salamnya Seakan-akan Anda Melihatnya).

Kita dalam pembahasan

[ تَرتِيْلُ الْقِرَاءَةِ وَتَحْسِيْنُ الصَّوْتِ بِهَا ]
"Membaca Al-Qur’an dengan tartil dan membaguskan suara ketika membaca Al-Qur’an"
(Syaikh Al-Albani rahimahullah mengatakan, -ed)

Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada Abu Musa Al-Asy'ari,

❲ لَوْ رَأَيْتَنِيْ وَأَنَا أَسْتَمِعُ لِقِرَاءَتِكَ الْبَارِحَة، لَقَدْ أُوْتِيْتَ مِزْمَارًا مِنْ مَزَامِيْرِ آلِ دَاوُد ❳ ،
Kata Nabi kita Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam, "Wahai Abu Musa, seandainya tadi malam engkau melihat aku ketika aku mendengar bacaan Al-Qur’anmu, sungguh engkau telah diberi suara yang sangat bagus dari suara-suaranya Nabi Daud."
Nabi Daud itu suaranya sangat bagus sekali, dan kalau mengiramakan sesuatu terdengar sangat enak sekali. Sahabat Abu Musa Al-Asy'ari juga demikian. Beliau suaranya indah dan ketika melakukan Al-Qur’an atau mengiramakan bacaan Al-Qur’an juga sangat indah sekali, sampai Rasulullah takjub. Dan Rasulullah sangat mencintai bacaan sahabat Abu Musa Al-Asy'ari.

Pernah beliau diperintahkan oleh Nabi kita Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam untuk membaca Al-Qur’an. Kemudian sahabat Abu Musa Al-Asy'ari mengatakan, "Wahai Rasulullah, bukankah Al-Qur’an diturunkan kepadamu, kenapa saya yang harus membacanya?"

Maka Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam mengatakan, "Saya ingin mendengar bacaanmu."

Ketika sampai pada ayat yang menjelaskan tentang Nabi kita Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam bahwa Beliau diutus kepada umatnya dan akan menjadi saksi bagi umatnya, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam menangis karena merenungi bacaan dari sahabat Abu Musa Al-Asy'ari.

Setelah itu, ketika Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam mengatakan, "Wahai Abu Musa, kalau saja engkau tadi malam tahu aku mendengar bacaanmu secara langsung, dan engkau mendengar dengan bacaan yang sangat indah sekali," Abu Musa mengatakan,

[ لَوْ عَلِمْتُ مكَانَكَ ؛ لَحَبَّـرْتُ لَكَ تَحْبِيْراً ].
Beliau mengatakan, "Seandainya saja aku mengetahui/aku sadar bahwa engkau mendengar bacaanku, maka aku akan lebih mengindahkannya lagi."
Inilah Abu Musa Al-Asy'ari radhiyallahu 'anhu.

Ini tentang melakukan atau membaca Al-Qur’an dengan irama yang indah, bahwa itu merupakan sunnah Nabi kita Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam. Beliau sendiri melakukannya. Beliau juga menganjurkannya kepada umatnya dan Beliau mentaqrir perbuatan sahabat Abu Musa Al-Asy'ari yang membaca dengan indah, bahkan Beliau memujinya. Maka hendaklah kita berusaha ketika membaca Al-Qur’an, kita indahkan bacaan kita tapi jangan berlebihan.

Ustadz, maksudnya bagaimana "jangan berlebihan"?
Jangan iramanya yang didahulukan, tajwidnya ditinggalkan. Kita benar tetap berusaha mengindahkan irama bacaan kita, tapi tetap memperhatikan tajwid.

Kalau misalnya mad-nya thobi'i, dibaca mad thobi'i, jangan dipanjangkan. Dua ketukan, dua ketukan, dua harakat ya dua harakat. Jangan jadi tiga harakat, jangan jadi empat harakat karena mengikuti irama.

{ وَالشَّمْسِ وَضُحٰهَاۖ }

Ini mengikuti irama. { وَضُحٰهَاۖ } [ ح ] nya itu harusnya dua harakat, tidak bisa kita baca empat harakat.

Maka jangan terlalu mengikuti irama sehingga mengorbankan tajwid. Kita jaga tajwid tapi kita perindah dengan irama. Irama yang mengikuti, bukan tajwid yang menjadi pengikut. Karena ana melihat beberapa orang demikian. Jadi karena ingin membaguskan atau mengindahkan irama bacaan Al-Qur’an, sampa-sampai mengorbankan tajwid. Ini juga suatu kekeliruan.

Membaca dengan tajwid sebagaimana dikatakan oleh para ulama qiroat, itu wajib, bagi yang mampu tentunya. Bagi yang tahu, itu wajib membaca Al-Qur’an dengan tajwid.

Sedangkan mengiramakan Al-Qur’an itu sunah. Membaca Al-Qur’an dengan irama yang indah itu sunah, tidak sampai pada derajat wajib. Jangan sampai kita mendahulukan yang sunah kemudian meninggalkan yang wajib .

Kalau kita tidak bisa membaca dengan irama, kalau kita membaca dengan tajwid maka dahulukan tajwidnya. Dahulukan tajwidnya, walaupun iramanya kurang indah. Jangan sampai mendahulukan iramanya kemudian mengorbankan tajwidnya.

Demikianlah yang bisa kita kaji pada kesempatan kali ini. Semoga menjadi ilmu yang bermanfaat dan diberkahi oleh Allah Jalla wa 'Alaa.

InsyaaAllah kita akan lanjutkan pada kesempatan yang akan datang.

وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ.

══════ ∴ |GiS| ∴ ══════
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.