📖 Whatsapp Grup Islam Sunnah | GiS
☛ Pertemuan ke-108
🌏 https://grupislamsunnah.com/
🗓 JUM'AT, 01 Shafar 1445 H / 18 Agustus 2023 M
👤 Oleh: Ustadz Dr. Musyaffa Ad Dariny, M.A. حفظه الله تعالى
📚 Kitab Shifatu Shalatin Nabiyyi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam Minattakbiri Ilattaslim Ka-annaka Taraha (Sifat Shalat Nabi Mulai dari Takbir Sampai Salamnya Seakan-akan Anda Melihatnya) karya Asy Syekh Al-Albani Rahimahullah
💽 Audio ke-75: Pembahasan Bacaan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pada Shalat Malam Bag 07
السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ
الْحَمْدُ لِلهِ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللّٰهِ ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدَاهُ .
Kaum muslimin dan kaum muslimat yang saya cintai karena Allah, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati dan diberkahi oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Pada kesempatan yang berbahagia ini kita akan bersama-sama mengkaji sebuah kitab yang sangat bagus yang ditulis oleh Asy Syekh Al-Albani rahimahullah, yakni kitab Sifat Shalat Nabi atau sebagaimana judul aslinya Shifatu Shalatin Nabiyyi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam Minattakbiri Ilattaslim Ka-annaka Taraha (Sifat Shalat Nabi Mulai dari Takbir Sampai Salamnya Seakan-akan Anda Melihatnya).
Kita masih dalam pembahasan di antara bacaan Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam di shalat malam Beliau.
وَ ❲ قَامَ لَيْلَةَ بِآيَةٍ يُرَدِّدُهَا حَتًّى أَصْبَحَ وَهِيَ : { إن تُعَذِّبْهُمْ فإنَّهُمْ عِبادُكَ وإن تَغْفِرْ لَهُمْ فإنَّكَ أنْتَ العَزيزُ الحكيم } ❳
Suatu ketika Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam pernah shalat, ini juga shalat semalam penuh. Tapi Beliau hanya mengulang satu ayat sampai masuk waktu fajar. Sampai Subuh Beliau mengulang-ulang terus ayat ini. Ayat tersebut adalah ayat yang berbunyi:
{ إن تُعَذِّبْهُمْ فإنَّهُمْ عِبادُكَ }
"Ya Allah, apabila Engkau mengazab mereka, sungguh mereka adalah hamba-hamba-Mu sendiri."
{ وإن تَغْفِرْ لَهُمْ فإنَّكَ أنْتَ العَزيزُ الحكيم }
"Apabila Engkau memaafkan mereka, sungguh Engkau adalah Dzat Yang Mahamulia dan Mahabijaksana."
Ini adalah perkataan Nabi Isa yang diabadikan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala di dalam Al-Qur'an, dan diulang-ulang oleh Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam dalam suatu shalat malamnya.
Ini menunjukkan betapa sayangnya Nabi kita kepada umatnya. Makanya kita harus perhatian kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. Pelajari sunnahnya. Teladani contoh-contohnya, tuntunan-tuntunannya. Kita berusaha untuk melakukannya. Apa yang kita mampu untuk kita lakukan, lakukan sesegera mungkin. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam sangat sayang kepada kita. Makanya jangan sampai kita melupakan Beliau.
Maksudnya ingat Beliau adalah ingat tuntunannya, terapkan dalam kehidupan kita, hidupkan sunnahnya. Yang mendapatkan manfaat juga kita sendiri.
{ مَنْ عَمِلَ صَالِحًا فَلِنَفْسِهِ ۖ }
"Barang siapa yang melakukan amalan saleh (amal-amal yang saleh) itu untuk dirinya sendiri." Bukan untuk yang lain.
{ وَمَنْ أَسَاءَ فَعَلَيْهَا ۗ }
"Dan apabila dia melakukan keburukan, maka efeknya juga kepada dirinya sendiri."
Intinya, perhatikan sunnah-sunnah Beliau, karena Beliau sangat memperhatikan kita. Tirulah Beliau karena Beliau menginginkan kita demikian.
[ بِهَا يَرْكَعُ ، وَ بِهَا يَسْجُدُ ، وَبِهَا يَدْعُوْ ]
"Dengannya Beliau rukuk, dengannya Beliau sujud, dengannya Beliau berdoa."
[ فَلَمَّا أَصْبَحَ قَالَ لَهُ أَبُوْ ذَرّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ :
Ketika masuk waktu pagi, waktu Subuh, sahabat Abu Dzar mengatakan kepada Beliau,
يَا رَسُوْلَ اللَّهِ! مَا زِلْتَ تَقْرَأُ هَذِهِ الْآيَة حَتَّى أًصْبَحْتَ ،
"Wahai Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, engkau terus membaca ayat ini sampai waktu Subuh datang."
تَرْكَعْ بِهَا، وَتَسْجُدْ بِهَا ] ، [ وَتَدْعُوْ بِهًا ] ، [ وَقَدْ عَلَّمَكَ اللَّهُ الْقُرْآن كُلَّه ] ،
"Engkau rukuk dengan ayat itu, sujud dengan ayat itu, berdoa dengan ayat itu, padahal Allah Subhanahu wa Ta'ala telah memberikan engkau Al-Qur'an seluruhnya."
[ لَوْ فَعَلَ هَذَا بَعْضُنًا لَوَجَدْنَا عَلَيْه ]
"Seandainya sebagian kami melakukan hal yang sama, niscaya akan berprasangka tidak baik terhadapnya."
Niscaya orang-orang akan berprasangka tidak baik kepadanya, karena satu ayat diulang-ulang.
Kata Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab pertanyaan ini,
❲ إِنِّيْ سَأَلْتُ رَبِّيْ عَزَّ وَجَلَّ الشَّفَاعَةَ لِأُمَّتِيْ ، فَأَعْطًانِيْهَا ، ❳
"Sungguh, aku telah meminta kepada Rabb-ku 'Azza wa Jalla syafaat untuk umatku. Maka Allah pun memberikannya."
❲ وَهِيَ نَائِلَةٌ إِنْ شَاءَ اللَّه لِمَنْ لَا يُشْرِكْ بِاللَّهِ شَيْئَاً ❳
"Umatku ini akan mendapatkan syafaatku apabila mereka tidak melakukan kesyirikan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan sesuatu apapun."
Maka apabila kita menginginkan syafaatnya Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam, selain syafa'atul udzma, maka tauhidkan Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam pernah meminta kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala agar umatnya mendapatkan syafaatnya. Sampai semalam Rasulullah shalat dengan mengulang-ulang ayat ini agar umatnya tidak disiksa di neraka.
{ إِن تُعَذِّبْهُمْ فَإِنَّهُمْ عِبَادُكَ ۖ }
"Apabila Engkau ya Allah, mengazab mereka, mereka hamba-hamba-Mu sendiri."
{ وَإِن تَغْفِرْ لَهُمْ فَإِنَّكَ أَنتَ ٱلْعَزِيزُ ٱلْحَكِيمُ }
"Apabila Engkau mengampuni mereka, Engkau adalah Dzat Yang Mahamulia dan Mahabijaksana."
Diulang-ulang semalam penuh oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam dalam shalatnya.
Setelah itu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam meminta agar Allah memberikan syafaatnya kepada seluruh umatnya. Tentunya ini selain syafaatul udzma.
Kalau syafaatul udzma akan diperoleh oleh siapa? Seluruh umat manusia yang mereka dihisab oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Jadi kalau kita meminta syafaatul udzma itu percuma. Maksudnya sia-sia. Kenapa? Karena kita semuanya akan mendapatkannya.
Apa itu syafaatul udzma? Syafaatul udzma adalah syafaat dari Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam yang paling besar pengaruhnya. Pengaruh baiknya paling besar. Karena, itu adalah permintaan Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam agar hisab seluruh manusia disegerakan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Akhirnya dikabulkan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala setelah Beliau sujud dalam waktu yang sangat lama.
Hadits syafaatul udzma sangat masyhur. Sehingga syafaatul udzma ini akan kita dapatkan. Banyak dari kaum muslimin yang tidak mengerti hal ini. Mereka mengira syafaatul udzma itu tidak didapatkan oleh semua orang. Syafaatul udzma ini didapatkan oleh semua orang.
Pengaruhnya paling besar karena syafaatul udzma intinya adalah meminta agar hisabnya manusia dan jin disegerakan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala. Karena mereka ketika di Padang Mahsyar, mereka berada dalam keadaan yang sangat berat. Bayangkan, di Padang Mahsyar itu tidak ada naungan. Yang mendapatkan naungan hanya sedikit, padahal matahari didekatkan hingga tinggal 1 mil. Dan waktunya sangat lama, satu harinya = 50.000 tahun. Makanya mereka nggak tahan. Akhirnya mereka meminta kepada nabi-nabi, banyak yang mundur, nggak berani memberikan syafaat.
Datanglah Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam dan Beliau mengatakan, [ أَنَا لَهَا، أَنَا لَهَا ] "Aku yang pantas untuk tugas ini." "Aku yang pantas untuk tugas ini." "Aku yang pantas untuk tugas ini."
Kemudian sujud di hadapan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Kemudian Allah mengatakan, (di dalam sujud itu Beliau memuji Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam waktu yang sangat lama).
Kemudian Allah mengatakan,
{ ارْفَعْ رَأْسَكَ ، وَاشْفَعْ تُشَفَّعْ }
"Angkat kepalamu dan mintalah syafaat, syafa'atmu akan dikabulkan."
Makanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam meminta kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala agar hisabnya manusia dan semua makhluk yang berhak untuk dihisab agar disegerakan. Maka disegerakan. Ini syafaatul udzma.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam mempunyai syafaat-syafaat yang lainnya. Di antaranya syafaat agar umatnya tidak diazab oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala di neraka. Tapi untuk siapa? Untuk mereka yang mentauhidkan Allah Subhanahu wa Ta'ala dan tidak melakukan kesyirikan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan sesuatu apapun.
Makanya sangat ironis, ketika banyak orang ingin mendapatkan syafa'at-nya Beliau selain syafaatul udzma, tapi malah banyak terjatuh ke dalam kesyirikan. Harusnya ketika kita menginginkan syafa'atnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam selain syafaatul udzma-nya, harusnya kita semangat untuk mentauhidkan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Tidak melakukan kesyirikan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan sesuatu apapun.
Makanya dalam hadits yang lain Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
❲ أَسْعَدُ النَّاسِ بِشَفَاعَتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَنْ قَالَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ، لا يُشْرِكُ بِا للَّهِ شَيْئًا ❳
"Orang yang paling pantas mendapatkan syafaatku pada hari kiamat nanti adalah orang yang mengatakan, [ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّه ]."
Ini tidak hanya mengatakan saja. Menerapkannya dalam kehidupannya, dan dia tidak melakukan kesyirikan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan sesuatu apapun.
Kalau kita ingin mendapatkan syafaat Beliau, maka tauhidkan Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam semua ibadah kita.
Demikianlah yang bisa kita kaji pada kesempatan kali ini. Semoga menjadi ilmu yang bermanfaat dan diberkahi oleh Allah Jalla wa 'Alaa.
InsyaaAllah kita akan lanjutkan pada kesempatan yang akan datang.
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ.
══════ ∴ |GiS| ∴ ══════
Post a Comment