Whatsapp Grup Islam Sunnah | GiS
☛ Pertemuan ke-99
🌏 https://grupislamsunnah.com/
🗓 KAMIS 30 Dzulqa'dah 1443 H 30 Juni 2022 M
👤 Oleh: Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A. حفظه الله تعالى
📚 Serial Materi Tematik Bulan Dzulhijjah 1443 H
💽 Audio ke-04: Materi Tematik ~ Pembahasan Amalan 10 Hari Pertama di Bulan Dzulhijjah Bag 04
السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ
الْحَمْدُ لِلهِ
Segala puji bagi Allah.
وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللّٰهِ .
Shalawat dan salam semoga tercurahkan untuk utusan Allah, untuk Baginda Nabi kita Muhammad 'Alaihis-shalatu wassalam; untuk keluarga Beliau, untuk para sahabat Beliau, dan orang-orang yang mencintai Beliau. Amma ba’du.
Kaum muslimin, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati oleh Allah Jalla Jalaluh.
Sebentar lagi kita akan memasuki 10 awal Dzulhijjah. Sejatinya berbuat baik itu sepanjang tahun, tapi ada waktu-waktu tersendiri yang sangat spesial. Seperti kemarin, Ramadhan. Bagaimana kita kajian tentang Ramadhan, tentang bagaimana menyambut Ramadhan, amal apa saja yang akan dikerjakan di Ramadhan. Nanti masuk 10 hari terakhir Ramadhan, kita mulai mengoptimalkan waktu kita untuk beribadah.
Ahibbaty fillah.
10 awal Dzulhijjah ini, dengan hadits-hadits yang kita baca, ternyata amalan yang sebenarnya biasa saja, ada yang lebih utama. Kalau dikerjakan di waktu yang mulia, itu bisa mengalahkan amalan yang terbaik. Maka ini kesempatan buat kita di mana semua amalan di awal Dzulhijjah, ingat, semua amalan tanpa terkecuali, itu dilipatgandakan. Dikatakan lebih baik tadi, nggak ada yang lebih baik. Jihad pun nggak bisa menandingi kecuali satu kondisi.
(3) Kemudian yang ketiga, shalat.
Perbanyak shalat, khususnya shalat malam. Yang wajib jangan dibicarakan. Kalau di bulan Ramadhan kita melaksanakan shalat tarawih, di 10 awal ini kita laksanakan shalat malam.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam mengatakan,
❲ أَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيْضَةِصَلاَةُ اللَّيْلِ ❳
"Sebaik-baiknya shalat setelah shalat wajib adalah shalat malam."
Yang penghuni surga itu ketika hidup di dunia, mereka sedikit tidurnya; mereka menghidupkan malamnya dengan shalat.
Kalau mungkin kita setelah Ramadhan berhenti shalat malam, karena kita memang beramal ya di waktu-waktu yang mulia, tafaddhol, sekarang kesempatannya. Ada hari-hari yang paling indah yang paling dicintai Allah, kita laksanakan shalat malam. Ya.. Qiyamul Lail ini jamaah, kata Jibril berpesan kepada Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam,
وَاعْلَمْ أَنَّ شَرَفَ المُؤْمِنِ قيَامُهُ بِاللَّيْلِ عِزَّتَهُ اسْتِغْنَاؤُهُ عَنْ النَّاسِ .
"Ketahuilah Muhammad 'Alaikas-shalatu wassalam ya Rasul, sesungguhnya kemuliaan seorang mukmin itu Qiyamul Lail."
Engkau shalat malam, diangkat derajatmu sama Allah 'Azza wa Jalla.
وَعِزَّتَهُ
Dan kehormatannya, ketika dia nggak butuh sama manusia. Dia hanya bergantung sama Allah 'Azza wa Jalla.
Allah 'Azza wa Jalla mengatakan,
{ يَا أَيُّهَا الْمُزَّمِّلُ قُمِ اللَّيْلَ إِلَّا قَلِيلًا }
"Wahai orang yang berselimut, bangun engkau, bangun!"(QS. Al Muzzammil ayat 1-2)
Apalagi sekarang ini, musim dingin ya, di mana matahari katanya menjauh dari bumi, yang orang lebih nyaman dengan selimutnya, tapi tatkala kita bangun pada waktu itu, menjadi lebih utama apalagi di 10 awal Dzulhijjah.
Sa'id bin Jubair Rahimahullahu Ta'ala seorang tabi'in muridnya Abdullah bin 'Abbas, yang meriwayatkan hadits tentang keutamaan 10 awal Dzulhijjah, dia kalau masuk 10 awal Dzulhijjah,
❲ اجْتِهَادًا حَتَّى مَا يَكَادُ يَقْدِرُ عَلَيْهِ ❳
beliau bersungguh-sungguh, bersemangat beribadah sampai nggak mampu.
Orang mau seperti dia nggak mampu, atau dia pun yang sudah paling maksimal yang dia lakukan. Dan dia pernah berkata,
لَا تُطْفِئُوْا سُرُوْجَكُمْ لَيَالِ الْعَشَرَ .
"Jangan kalian matikan lampu-lampu kalian di 10 awal Dzulhijjah."
Di 10 akhir Ramadhan, kita tahu bagaimana Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam menghidupkan malamnya. Beliau beri'tikaf meninggalkan keluarganya. Ketahuilah, ibadah i'tikaf ini bukan hanya di Ramadhan.
Kita boleh i'tikaf. Kapan? Sepanjang masa. Kalau mungkin merasa di rumahnya, "Kayaknya ana sulit kalau beribadah di rumah, Ustadz." Ya, itikaf. Dan kita dapat pahala shalat malam, dapat pahala i'tikaf.
Maka bagi para kepala keluarga, orang tua, tolong, anaknya dikasih tahu, sampaikan kepada mereka. Ana sampaikan ke anak-anak ana, nanti InsyaaAllah kita akan puasa sunah; mereka, "Ya Allah, puasa lagi, Pak?" Iya. Anak-anak itu perlu pembiasaan. Kalau kita tidak membiasakan anak-anak, siapa yang akan ngajarin mereka?
(4) Kemudian amalan yang keempat, memperbanyak zikir, khususnya bertakbir, bertahmid, bertahlil.
Ahibbaty fillah.
Allah berfirman di surat Al-Baqarah ayat 198-200. Apa kata Allah Azza wa Jalla?
{ لَيۡسَ عَلَيۡکُمۡ جُنَاحٌ اَنۡ تَبۡتَغُوۡا فَضۡلًا مِّنۡ رَّبِّکُمۡؕ فَاِذَآ اَفَضۡتُمۡ مِّنۡ عَرَفٰتٍ فَاذۡکُرُوا اللّٰهَ عِنۡدَ الۡمَشۡعَرِ الۡحَـرَامِ ۖ وَاذۡکُرُوۡهُ کَمَا هَدٰٮکُمۡۚ وَاِنۡ کُنۡتُمۡ مِّنۡ قَبۡلِهٖ لَمِنَ الضَّآ لِّيۡنَ (١٩٨) ثُمَّ اَفِيۡضُوۡا مِنۡ حَيۡثُ اَفَاضَ النَّاسُ وَاسۡتَغۡفِرُوا اللّٰهَؕ اِنَّ اللّٰهَ غَفُوۡرٌ رَّحِيۡمٌ (١٩٩) فَاِذَا قَضَيۡتُمۡ مَّنَاسِكَکُمۡ فَاذۡکُرُوا اللّٰهَ كَذِكۡرِكُمۡ اٰبَآءَکُمۡ اَوۡ اَشَدَّ ذِکۡرًا ؕ فَمِنَ النَّاسِ مَنۡ يَّقُوۡلُ رَبَّنَآ اٰتِنَا فِى الدُّنۡيَا وَمَا لَهٗ فِى الۡاٰخِرَةِ مِنۡ خَلَاقٍ (٢٠٠) }
"Tidak ada dosa bagimu untuk mencari karunia (rezeki dari perniagaan) dari Tuhanmu. Maka apabila kamu telah bertolak dari 'Arafah, berzikirlah kepada Allah di Masy'aril Haram. Dan berzikirlah (dengan menyebut) nama Allah sebagaimana yang ditunjukkan-Nya kepadamu; dan sesungguhnya kamu sebelum itu benar-benar termasuk orang-orang yang sesat. Kemudian bertolaklah kamu dari tempat bertolaknya orang-orang yang banyak ('Arafah) dan mohonlah ampunan kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Apabila kamu telah menyelesaikan ibadah hajimu, maka berzikirlah dengan menyebut nama Allah, sebagaimana kamu menyebut-nyebut nama nenek moyangmu, atau (bahkan) berzikirlah lebih banyak dari itu. Maka di antara manusia ada orang yang berdoa: 'Ya Tuhan kami, berikanlah kami (kebaikan) di dunia', dan tiadalah baginya bagian yang (menyenangkan) di akhirat." (QS. Al-Baqarah: 198-200)
Kita lihat ini bagaimana perintah Allah untuk berzikir. Arafah hari berdo'a, hari berzikir. Selesai dari Arafah, mereka meninggalkan Arafah menuju ke Muzdalifah, menuju ke Masy'aril Haram.
Apa kata Allah?
{ فَاذۡکُرُوا اللّٰهَ عِنۡدَ الۡمَشۡعَرِ الۡحَـرَامِ }
"Berzikirlah mengingat Allah di Muzdalifah."
{ وَاذۡکُرُوۡهُ }
Berzikirlah, ingatlah sama Dia, sebagaimana Dia telah memberikan hidayah kepada kalian.
Kemudian dari sana menuju ke Mina.
{ ثُمَّ اَفِيۡضُوۡا مِنۡ حَيۡثُ اَفَاضَ النَّاسُ وَاسۡتَغۡفِرُوا اللّٰهَؕ }
Disuruh istighfar lagi.
Kemudian selesai pelaksanaan manasik, sudah selesai nih hajinya, sudah selesai, sudah dapat "H" mungkin, kalau bicara orang Indonesia, apa kata Allah?
{ فَاِذَا قَضَيۡتُمۡ مَّنَاسِكَکُمۡ }
Kalau kalian selesai melaksanakan manasik haji kalian,
{ فَاذۡکُرُوا اللّٰهَ }
ingat sama Allah lagi,
{ كَذِكۡرِكُمۡ اٰبَآ }
sebagaimana kalian mengingat nenek-nenek moyang kalian,
{ اَوۡ اَشَدَّ ذِکۡرًا }
bahkan lebih dari itu.
Jadi, amalan yang paling indah itu adalah zikir. Yang nggak bisa berangkat haji, perbanyak zikir. Yang memang nggak berangkat haji, perbanyak zikir.
Di dalam Musnad Imam Ahmad, ada seorang yang bertanya kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam. Dia mengatakan,
أَيُّ الْجِهَادِ أَعْظَمُ أَجْرًا؟
Ini orang yang punya tadi insting bersaing, dia ingin jadi yang terbaik. Maka pertanyaan dia,
"Jihad mana yang paling besar pahalanya?"
قَالَ : أَكْثَرُهُمْ لِلَّهِ ذِكْرًا
"Yang paling banyak zikirnya."
فَأَيُّ الصَّائِمِينَ أَعْظَمُ أَجْرًا؟
"Orang puasa yang mana yang paling besar pahalanya?"
أَكْثَرُهُمْ الِله ذِكْرًا
"Yang paling banyak zikirnya."
Lalu dia tanya, "Orang shalat mana yang paling besar pahalanya? Orang yang shadaqah, orang yang zakat mana yang paling besar pahalanya? Jamaah haji mana yang paling besar pahalanya?"
Jawaban Nabi dalam semua pertanyaan itu, satu:
❲ أَكْثَرُهُمْ لِلهِ ذِكْرًا ❳
"Yang paling banyak zikirnya."
Shalatnya sama, puasanya sama, jihadnya sama, hajinya sama, yang beda zikirnya. Yang paling banyak zikirnya, maka yang paling banyak pahalanya.
Abu Bakar bersama Umar ada di majelis itu. Lalu Abu Bakar memanggil Umar, mengatakan,
يَا أَبَا حَفْصٍ ذَهَبَ الذَّاكِرُونَ بِكُلِّ خَيْرٍ .
"Orang yang rajin berzikir itu pergi membawa semua kebaikan."
Apa kata Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam?
❲ أَجَلْ ❳
Ya, tentu saja!
Namun di 10 awal Dzulhijjah ini ada zikir khusus, karena Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam mengatakan,
❲ فَأَكْثِرُوْا فِيْهِنَّ مِنَ التَّهْلِيْلِ وَالتَّكْبِيْرِ وَالتَّحْمِيْدِ ❳
"Kalian perbanyak di sepuluh awal Dzulhijjah itu bertahlil (baca لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ ), bertakbir dan bertahmid."
Maka kita dianjurkan memperbanyak bacaan:
[ اللهُ أَكْبَرُ - اللهُ أَكْبَرُ ]Itu takbir.
[ لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ اللهُ ]Itu tahlil.
[ اللهُ أَكْبَرُ ]Takbir lagi.
[ وَلِلهِ الْحَمْدُ ]Ini tahmid.
[ اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ، ( اَللهُ أَكْبَرُ ) لَا إِلَـٰهَ إِلَّا اللهُ، وَاللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ ولِله الْحَمْدُ ], -ed
Di 10 awal Dzulhijjah.
Nanti setelah itu kita masih terus bertakbir.
Abdullah bin Umar bin Khattab dan Abu Hurairah (disebutkan oleh Imam Bukhari) di 10 awal Dzulhijjah mereka biasanya keluar ke pasar bertakbir, membaca "Allahu Akbar, Allahu Akbar".
Kalau kita bicara nggak boleh takbir keliling, memang nggak perlu keliling takbir itu. Engkau berangkat ke pasar, engkau bertakbir. Tidak harus rombongan. Engkau sendirian. Jadi kalau kerumunan dilarang dalam kondisi pandemi seperti ini juga, engkau jalan, engkau bertakbir.
Dan orang-orang di pasar ketika mendengar takbirnya Abdullah bin Umar ibn Khattab Radhiyallahu anhu dan Abu Hurairah, mereka ikut bertakbir.
Kemudian ada takbir yang muqayyad , yaitu takbir yang dibaca selesai shalat. Sebenarnya kita bertakbir sepanjang waktu, bukan hanya selesai shalat. Selesai shalat kita bertakbir. Dianjurkan. Sebagian ulama berpendapat, mulai hari Arafah kita dianjurkan bertakbir selesai shalat, selain takbir yang umum.
Takbirnya berapa kali? Tidak ada ketentuan. Perbanyak ( فَأَكْثِرُوا ), perbanyak! Mau tiga kali, mau empat kali. Selesai shalat sunah engkau mau bertakbir sekali, dua kali, tiga kali, terus bertakbir di 10 awal Dzulhijjah, plus nantinya sampai hari-hari Tasyrik.
Al-Imam Syafi'i Rahimahullahu Ta'ala beliau berpendapat, dianjurkan kita itu bertakbir ketika melihat hewan ternak.
Kita kan mulai sering nih, melihat di jalan-jalan ada domba ya, mungkin ada sapi. Itu lebih dianjurkan lagi. Kita melihat itu, "Allahu akbar". Ini belum kurban. Ketika sudah masuk awal Dzulhijjah, maka dianjurkan bagi kita untuk memperbanyak takbir. Jadi ketika melihat hewan-hewan itu, bertakbirlah memuji Allah dan membesarkan-Nya.
Jamaah rahimakumullah, itu yang bisa kita kaji. Semoga ilmu yang kita kaji hari ini berguna buat kita dan bisa kita amalkan dalam kehidupan kita. Dan semoga Allah menerima amalan kita. Sampai berjumpa kembali.
بَارَكَ اللهُ فِيْك
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ.
══════ ∴ |GiS| ∴ ══════
Post a Comment