F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Audio ke-02: Materi Tematik ~ Pembahasan Amalan 10 Hari Pertama di Bulan Dzulhijjah Bag 02

Audio ke-02: Materi Tematik ~  Pembahasan Amalan 10 Hari Pertama di Bulan Dzulhijjah Bag 02
📖 Whatsapp Grup Islam Sunnah | GiS
☛ Pertemuan ke-97
🌏 https://grupislamsunnah.com/
🗓 SELASA 28 Dzulqa'dah 1443 H / 28 Juni 2022 M
👤 Oleh: Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A. حفظه الله تعالى
📚 Serial Materi Tematik Bulan Dzulhijjah 1443 H

💽 Audio ke-02: Materi Tematik ~ Pembahasan Amalan 10 Hari Pertama di Bulan Dzulhijjah Bag 02


السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ

الْحَمْدُ لِلهِ

Segala puji bagi Allah.

وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللّٰهِ .

Shalawat dan salam semoga tercurahkan untuk utusan Allah, untuk Baginda Nabi kita Muhammad 'Alaihis-shalatu wassalam; untuk keluarga Beliau, untuk para sahabat Beliau, dan orang-orang yang mencintai Beliau. Amma ba’du.

Kaum muslimin, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati oleh Allah Jalla Jalaluh.

Sebentar lagi kita akan memasuki 10 awal Dzulhijjah. Sejatinya berbuat baik itu sepanjang tahun, tapi ada waktu-waktu tersendiri yang sangat spesial. Seperti kemarin, Ramadhan. Bagaimana kita kajian tentang Ramadhan, tentang bagaimana menyambut Ramadhan, amal apa saja yang akan dikerjakan di Ramadhan. Nanti masuk 10 hari terakhir Ramadhan, kita mulai mengoptimalkan waktu kita untuk beribadah.

Dan 10 awal Dzulhijjah ini, ngapain? Ada apa sebenarnya? Kok kita melihat sambutan manusia, umat Islam khususnya, biasa-biasa saja. Bahkan bagaimana sambutan umat Islam terhadap Idul Adha, sangat berbeda dengan sambutan mereka kepada Idul Fitri. Padahal yang lebih utama Idul Adha, yang lebih mulia Idul Adha, tapi kok seakan-akan lebih meriah Idul Fitri.

Orang pada pakai baju baru di Idul Fitri. Dimanfaatkan untuk silaturahim, untuk berbuat baik ke orang lain. Di Idul Adha, di beberapa kampung itu mereka mengatakan nggak ada kurban di tempat itu, sampai yang kaya pun nggak kurban.

Maka kajian tentang keutamaan 10 awal Dzulhijjah ini penting agar kita menyambut yang memang pantas disambut. Ketika ada pahlawan datang, kita sambut; pecundang datang kita nggak perlu sambut dia.

Bagaimana Rasul Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda dalam hadits riwayat Imam Bukhari,

❲ مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيْهِنَّ أَحَبُّ إِلَى اللهِ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ ❳

"Tidak ada hari-hari yang beramal saleh di dalamnya itu lebih dicintai Allah -ingat, lebih dicintai Allah!- daripada 10 awal Dzulhijjah ini."

Apa kata para sahabat? Mereka juga heran mendapatkan informasi itu. Dan kita tahu Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam telah menjelaskan semua kebaikan. Tidak ada yang disembunyikan sama Beliau.

Para sahabat heran. Mereka akhirnya mengatakan,

وَلاَ الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللهِ؟

Berjihad di jalan Allah?
Yang merupakan " ذِرْوَةُ سَنَامِ الْإِسْلَامُ ".
(Puncak tertinggi dalam agama Islam adalah jihad, -ed)
Yang tertinggi dari amalan Islam itu jihad. Karena orang mengorbankan jiwanya, raganya, hartanya, keluarganya. Apakah nggak sebanding?

Maka Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam mengatakan,

❲ وَلاَ الْجِهَادُ ❳

"Jihad di jalan Allah pun tidak dapat menandingi beramal di 10 awal Dzulhijjah."

❲ إِلَّا رَجُلٌ ❳

"Kecuali satu kondisi, seorang."

❲ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ ❳

"Dia meninggalkan rumahnya, dia keluar dengan jiwa dan hartanya."

❲ ثُمَّ لَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَيْءٍ ❳

"Kemudian dia nggak pulang, hartanya juga nggak pulang. Kuda, onta yang dia kendarai mati, dia pun tewas. Kalau itu, tidak tertandingi."

Mungkin sebagian kita belum bisa membayangkan, gimana sih jihad itu, kayak apa sih pahala jihad?

Pernah datang seorang kepada Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim. Orang ini mengatakan,

دُلَّنِيْ عَلَى عَمَلٍ يَعْدِلُ الْجِهَادِ؟

"Tunjukkan kepada aku sebuah amalan yang sebanding dengan jihad, sebanding sama jihad."

قَال : ❲ لاَ أَجِدُهُ ❳

Kata Nabi Shallalahu 'alaihi wassalam, "Nggak ada, nggak ada amalan yang sebanding dengan jihad."

Kenapa para sahabat bertanya kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam, apakah jihad nggak sebanding dengan beramal saleh di 10 awal Dzulhijjah ini?

Beliau jelaskan ketika orang ini bertanya kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam amalan yang sebanding dengan jihad.

❲ لاَ أَجِدُهُ ❳

"Aku tidak mendapati amalan yang sebanding dengan jihad."

❲ هَلْ تَسْتَطِيعُ إِذَا خَرَجَ المُجَاهِدُ ❳

"Apakah engkau mampu melakukan amalan ini? Ketika mujahid keluar dari rumahnya melakukan perjalanan menuju ke medan jihad, engkau masuk ke tempat shalatmu, ke mushalamu, ke masjidmu."

❲ فَتَقُومَ ولَا تَفْتُرَ ❳

"Kemudian engkau sejak itu shalat, nggak berhenti shalat."
Engkau masuk ke masjidmu, shalat terus, shalat. Assalamu'alaikum, berdiri lagi, shalat; Assalamu'alaikum, berdiri lagi, shalat; teruus..

❲ وتَصُومَ ولَا تُفْطِرَ؟ ❳

"Dan kondisimu juga berpuasa siang harinya, tidak berbuka, sampai mujahid itu pulang. Engkau bisa?"

Kata orang ini,

وَمَن يَسْتَطَيعُ ذَلِكَ؟!

"Siapa yang mampu?"

Jadi secara amalan, nggak ada yang berani jihad. Tapi ternyata ada waktu yang beramal saleh di sana menandingi jihad. Kapan? 10 awal Dzulhijjah.

Hanya satu kondisi mujahid yang nggak tertandingi dengan beramal di 10 awal Dzulhijjah: yang mati. Bukan hanya dia yang mati, tunggangan dia juga tewas, harta dia, pedang dia, semuanya dikuasai oleh musuh. Nggak ada yang pulang. Itu baru tidak tertandingi dengan beramal di 10 awal Dzulhijjah.

Bayangin Jamaah ya, dengan begitu indahnya 10 awal Dzulhijjah ini, tapi kita ke mana? Ada yang sampai umur 40 tahun, nggak pernah dia fokus berlomba-lomba di 10 awal Dzulhijjah untuk meraih kebaikan. Orang kalau mau naik pangkat, kadang kala sekolah lagi, dia kerjain; dokter mau spesialis, dia kerjain. Tapi 10 awal Dzulhijjah ini, lewat 40 tahun umur dia, 50 tahun umur dia, 60 tahun umur dia, biasa-biasa saja. Tidak ada kata Ahlan wa sahlan, tidak ada sambutan yang hangat seperti kemarin Ramadhan. Ramadhan kemarin masyaaAllah ya, bagaimana kita mengucapkan selamat kepada saudara-saudara kita yang memang kita dianjurkan. Tapi 10 awal Dzulhijjah biasa-biasa saja.

Ahibbaty fillah.
10 awal Dzulhijjah ini, dengan hadits-hadits yang tadi kita baca, ternyata amalan yang sebenarnya biasa saja, ada yang lebih utama. Kalau dikerjakan di waktu yang mulia, itu bisa mengalahkan amalan yang terbaik. Maka ini kesempatan buat kita di mana semua amalan di awal Dzulhijjah, ingat, semua amalan tanpa terkecuali, itu dilipatgandakan. Dikatakan lebih baik tadi, nggak ada yang lebih baik. Jihad pun nggak bisa menandingi kecuali satu kondisi.

Jamaah rahimakumullah, itu yang bisa kita kaji. Semoga ilmu yang kita kaji hari ini berguna buat kita dan bisa kita amalkan dalam kehidupan kita. Dan semoga Allah menerima amalan kita. Sampai berjumpa kembali.

بَارَكَ اللهُ فِيْك
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُة .

══════ ∴ |GiS| ∴ ══════
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.