📖 Whatsapp Grup Islam Sunnah | GiS
☛ Pertemuan ke-96
🌏 https://grupislamsunnah.com/
🗓 SENIN 27 Dzulqa'dah 1443 H /27 Juni 2022 M
👤 Oleh: Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A. حفظه الله تعالى
📚 Serial Materi Tematik Bulan Dzulhijjah 1443 H
💽 Audio ke-01: Materi Tematik ~ Pembahasan Amalan 10 Hari Pertama di Bulan Dzulhijjah Bag 01
السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ
الْحَمْدُ لِلهِ
Segala puji bagi Allah.
وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللّٰهِ .
Shalawat dan salam semoga tercurahkan untuk utusan Allah, untuk Baginda Nabi kita Muhammad 'Alaihis-shalatu wassalam; untuk keluarga Beliau, untuk para sahabat Beliau, dan orang-orang yang mencintai Beliau. Amma ba’du.
Kaum muslimin, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati oleh Allah Jalla Jalaluh.
Manusia adalah makhluk yang memiliki insting untuk bersaing. Ingin lebih baik dari yang lain, ingin lebih hebat, ingin lebih bagus. Dan insting inilah yang membuat dunia menjadi lebih indah dengan hasil karya manusia yang akan terus dikembangkan. Kita tahu bagaimana persaingan di dunia ponsel antara I-phone dengan Samsung. Di dunia mobil kita juga melihat bagaimana persaingan antara pabrik-pabrik mobil, sehingga ya.. menjadi indah.
Namun sayang, insting atau ruh bersaing ini hanya terbatas untuk urusan dunia, untuk sesuatu yang remeh yang tidak lebih dari satu sayap nyamuk. Sesuatu yang fana dan akan kita tinggal.
Kita lupa untuk bersaing dalam perkara yang kekal dan abadi. Apa itu? Surga Allah, ampunan Allah 'Azza wa Jalla.
Di masa pandemi, kita melihat satu per satu pergi meninggalkan kita. Dokternya mati, dokter yang ngobatin mati. Yang bikin obatnya, yang bikin vaksinnya, -yang kita lihat persaingan di dunia vaksin: ada Amerika, ada China, ada Eropa, ada Nusantara juga- yang bikin vaksin juga mati, yang memproduksi vaksin mati, yang jualan vaksin mati, yang menjaga orang-orang sedang vaksin mati, yang divaksin pun mati.
Maka kondisi pandemi yang belum berakhir yang kita lihat terus melonjak, jangan sampai membuat kita lupa dengan sesuatu yang kekal dan abadi. Mau ada covid nggak ada covid, kita bakal mati. Tapi resiko mati dengan covid, yang hari ini sehat, mungkin besok, lusa, pekan depan, kita dapat informasi kalau fulan pasang ventilator, kalau fulan sudah tidur.
Maka ahibbatiy fillah, Allah 'Azza wa Jalla berfirman tentang perkara yang seharusnya kita berlomba-lomba di sana. Kita bersaing. Di surat Al-Baqarah ayat 148, apa kata Allah 'Azza wa Jalla?
{ وَلِكُلٍّ وِّجْهَةٌ هُوَ مُوَلِّيْهَا فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرٰتِۗ اَيْنَ مَا تَكُوْنُوْا يَأْتِ بِكُمُ اللّٰهُ جَمِيْعًا ۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ }
"Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya sendiri, yang ia menghadap kepada-Nya. Maka berlomba-lombalah dalam berbuat kebaikan. Di mana saja kamu berada, pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian pada hari kiamat. Sesungguhnya, Allah Mahakuasa atas segala sesuatu." (QS. Al-Baqarah: 148)
Allah perintahkan, " فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرٰتِۗ "
"Berlomba-lombalah..."
(Dalam) apa? Berlomba-lomba memperkaya diri? Berlomba-lomba menimbun harta?
"Berlomba-lomba dalam kebaikan!"
Orang yang terbaik dan yang paling dicintai Allah adalah orang yang bermanfaat buat orang lain. Bukan mengambil manfaat dari orang lain, tapi dia bermanfaat buat orang lain. Para dokter, para nakes, para pedagang obat, yang kita membaca berita beberapa hari atau sampai hari ini, bagaimana harga obat-obatan melanjung tinggi. Bukan memanfaatkan kesempatan ini untuk menjadi yang terbaik, tapi di masa orang-orang berbuat baik dia menjadi yang terburuk.
Berlomba-lomba dalam kebaikan! Allah akan datangkan kita semuanya, Jamaah, kita bakal mati.
Di surat Al-Mutaffifin ayat 22-28, Allah 'Azza wa Jalla menceritakan tentang orang-orang baik itu di mana sih tempatnya? Kalau mungkin kita melihat orang baik sekarang, bisa jadi tempatnya rumahnya kecil, bisa jadi mobilnya juga nggak bagus. Padahal dia orang baik, iya.
Memang dunia ini negeri untuk beramal. Kita bicara tentang 10 awal Dzulhijjah supaya kita sadar dunia ini diciptakan sebagai negeri untuk beramal, untuk berbuat kebajikan, untuk beribadah kepada Allah 'Azza wa Jalla.
Orang-orang yang orientasinya dunia, kadang kala dia nggak tertarik untuk jadi orang baik. Bahkan, tidak tertarik untuk shalat lima waktu! Dalam pandangan dia, fulan tiap hari lima waktu di masjid, fulan tiap tahun umrah, tapi kondisi ekonominya ya, gitu-gitu aja! Ini yang terjadi.
Maka Allah jelaskan, dunia ini bakal hancur loh! Dan kita sudah melihat kehancuran dunia ini, perlahan-lahan akan hilang. Maka kalau ingin berlomba-lomba, untuk apa sih?
اِنَّ الْاَبْرَارَ لَفِيْ نَعِيْمٍۙ (٢٢) عَلَى الۡاَرَآٮِٕكِ يَنْظُرُوْنَۙ (٢٣) تَعْرِفُ فِيْ وُجُوْهِهِمْ نَضْرَةَ النَّعِيْمِۚ (٢٤) يُسْقَوْنَ مِنْ رَّحِيْقٍ مَّخْتُوْمٍۙ (٢٥) خِتٰمُهٗ مِسْكٌ ۗوَفِيْ ذٰلِكَ فَلْيَتَنَافَسِ الْمُتَنٰفِسُوْنَۗ (٢٦) وَمِزَاجُهٗ مِنْ تَسْنِيْمٍۙ (٢٧) عَيْنًا يَّشْرَبُ بِهَا الْمُقَرَّبُوْنَۗ (٢٨).
"Sesungguhnya orang-orang yang berbakti itu benar-benar dalam kenikmatan yang besar (surga). Mereka duduk di atas dipan-dipan sambil memandang. Kamu dapat mengetahui dari wajah mereka kesenangan mereka yang penuh kenikmatan. Mereka diberi minuman dari khamr murni yang dilak (disegel) tempatnya. Lak-nya adalah kesturi, dan untuk yang demikian itu hendaknya orang berlomba-lomba. Dan campuran khamr murni itu adalah dari tasnim, yaitu mata air yang diminum daripadanya orang-orang yang didekatkan kepada Allah." (QS. Al-Mutaffifin: 22-28)
Dan seharusnya diperlombakan. Banyak perlombaan duniawi yang menjadi ajang, seluruh penduduk bumi ikut dalam pertandingan tersebut. Dalam perlombaan tersebut dapat apa? Dapat piala, dapat medali; bawa pulang, selesai. Oh, jadi pahlawan! Namanya doang jadi pahlawan.
Maka ahibbatiy fillah, sebentar lagi kita akan memasuki 10 awal Dzulhijjah. Sejatinya berbuat baik itu sepanjang tahun, tapi ada waktu-waktu tersendiri yang sangat spesial. Seperti kemarin, Ramadhan. Bagaimana kita kajian tentang Ramadhan, tentang bagaimana menyambut Ramadhan, amal apa aja yang akan dikerjakan di Ramadhan. Nanti masuk 10 hari terakhir Ramadhan, kita mulai mengoptimalkan waktu kita untuk beribadah.
Jamaah rahimakumullah, itu yang bisa kita kaji. Semoga ilmu yang kita kaji hari ini berguna buat kita dan bisa kita amalkan dalam kehidupan kita. Dan semoga Allah menerima amalan kita. Sampai berjumpa kembali.
بَارَكَ اللهُ فِيْك
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُة .
══════ ∴ |GiS| ∴ ══════
Post a Comment