📖 Whatsapp Grup Islam Sunnah | GiS
☛ Pertemuan ke-70
🌏 https://grupislamsunnah.com/
🗓 JUM’AT 20 Ramadhan 1443 H / 22 April 2022 M
👤 Oleh: Ustadz Ahmad Zaenuddin Al Banjary, Lc حفظه الله تعالى
📚 Pesan Indah Ramadhan
💽 Audio ke-15: Tips Semangat Beribadah Agar Mendapatkan Lailatul Qadr
السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْمِ ٱللهِ
وَالْحَمْدُ ِللهِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلٰى رَسُولِ اللهِ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهٖ وَمَنْ وَالَاهُ .
Kaum muslimin yang saya cintai karena Allah, khususnya anggota Grup Islam Sunnah yang semoga selalu dirahmati oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Ini adalah Pesan Indah Ramadhan. Pesan indahnya adalah: "Tips semangat beribadah mencari Lailatul Qadr".
Ahibbaty hafidzakumullahu Ta’ala.
Pada kesempatan kali ini saya tidak akan membicarakan panjang lebar tentang Lailatul Qadr. Tetapi inti yang akan saya bicarakan adalah apa saja kiat, tips, agar semangat beribadah pada malam-malam 10 malam terakhir bulan Ramadhan. Bagaimana kiranya seperti Rasul Shallallahu ‘alaihi wasallam yang mana Aisyah radhiyallahu anha bercerita:
❲ كَانَ رَسُوْلُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِذَا دَخَلَ الْعَشْرُ أَحْيَا اللَّيْلَى وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ وَجَدَّ وَشَدَّ الْمِئْزَرُ ❳
"Adalah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, jika masuk 10 malam terakhir bulan Ramadhan maka Beliau menghidupkan malam. Beliau membangunkan keluarganya, istri, anak-anaknya. Beliau bersungguh-sungguh ibadah, mengikat tali sarung"
(yaitu kiasan dalam rangka sungguh-sungguh ibadah kepada Allah atau kiasan untuk menjauhi bersetubuh dengan istri di malam-malam bulan Ramadhan sebagai bentuk fokus untuk beribadah kepada Allah, meskipun bersetubuh halal di malam hari bulan Ramadhan).
Bagaimana kira-kira kita mengamalkan yang diamalkan oleh Rasul Shallallahu ‘alaihi wasallam?
❲ كَانَ يَجْتَهِدُ فِي الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مَا لَا يَجْتَهِدُ فِيْ غَيْرِهِ ❳
"Beliau bersungguh-sungguh ibadah di 10 hari terakhir bulan Ramadhan, tidak seperti sungguh-sungguhnya Beliau pada selainnya."
Maka, ini beberapa tips untuk saya pribadi sebelum bapak ibu, saudara saudari, kaum muslimin yang saya cintai karena Allah.
1) Tips yang pertama, tidak ada lain yang paling pertama dan utama: Berdo’a kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Karena kita ini lemah, kita ini malas, kita ini inginnya leha-leha dan tidak ada bisa satu jenis ibadah pun kita kerjakan kecuali dengan pertolongan dari Allah.
Ayat yang minimal 17 kali sehari kita baca,
{ إِيَّاكَ نَعۡبُدُ وَإِيَّاكَ نَسۡتَعِينُ }
"Hanya kepada-Mu kami beribadah."
Tapi ibadah ini ya Allah, tidak bisa kami kerjakan kecuali hanya kepada-Mu kami minta pertolongan.
Itu kiat pertama. Do’a dengan khusyu, hati yang benar-benar menuju kepada Allah.
[ اللَّهُمَّ أَعِنِّي عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ ]
/Allahumma a'inni 'ala dzikrika wasyukrika wa husni 'ibaadatika/
"Ya Allah, tolong aku untuk selalu berzikir kepada-Mu, selalu bersyukur atas nikmat-nikmat-Mu, dan selalu beribadah dengan baik kepada-Mu."
Berdo’a agar dijauhkan rasa malas.
[ اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُبِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ ]
/allahumma innii a’uudzubika minal’ajzi wal-kasal/"Ya Allah, aku berlindung dengan-Mu dari sifat lemah dan malas."
Berdoa kepada Allah.
2) Kiat yang kedua/tips yang kedua, yaitu tanamkan, resapkan di dalam hati keagungan Lailatul Qadr.
Jangankan manusia, Allah, kemudian Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam mengagungkan Lailatul Qadr. Sampai ada surat Al-Qadr. Sampai Allah berfirman:
{ وَمَآ أَدۡرَىٰكَ مَا لَيۡلَةُ ٱلۡقَدۡرِ }
"Tahukah engkau apa itu Lailatul Qadr?"
Allah Subhanahu wa Ta’ala apabila menyebutkan dalam Al-Qur’an { وَمَآ أَدۡرَىٰكَ } itu artinya Allah ingin menampakkan sesuatu tersebut. Cek saja dalam Al-Qur’an.
Para ulama dahulu dari para kalangan ahli tafsir mengatakan:
إِذَا قَالَ اللهُ : { وَمَآ أَدۡرَىٰكَ فَإِنَّهُ يُعْلِمُهَا }
"Jika Allah mengatakan wa maa adraaka terhadap sesuatu ayat, maka Allah ingin menampakkannya sebagai keagungan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala."
Ahibbaty hafidzakumullahu,
Lailatul Qadr, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam mengagungkannya. Rasul Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda dalam hadits riwayat Imam An-Nasaa'i:
❲ فِيْهِ لَيْلَةٍ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ مَنْ حُرِمَ خَيْرَهَا فَقَدْ حُرِمَ ❳
"Di dalam bulan Ramadhan terdapat satu malam, dia lebih baik daripada 1000 bulan. Siapa yang diharamkan dari kebaikannya, diharamkan; sungguh benar-benar dia diharamkan dari apapun."
Dalam riwayat yang lain,
❲ فَقَدْ حُرِمَ الْخَيْرُ كُلَّهُ وَلَا يُحْرَمُ خَيْرَهَا إِلَّا مَحْرُوْمٌ ❳
"Sungguh dia diharamkan dari kebaikan seluruhnya. Dan tidak ada yang diharamkan dari kebaikan, keberkahan Lailatul Qadr kecuali orang-orang yang benar-benar merugi."
Sekali lagi, resapkan keagungan Lailatul Qadr.
Di antara keagungan Lailatul Qadr, Allah berfirman:
{ لَيۡلَةُ ٱلۡقَدۡرِ خَيۡرٌ مِّنۡ أَلۡفِ شَهۡرٖ }
"Lailatul Qadr lebih baik daripada 1000 bulan."
Disebutkan di dalam tafsir Al-Qurthubi, salah satu makna dari Lailatul Qadr lebih baik daripada 1000 bulan (adalah) beramal ibadah pada Lailatul Qadr lebih baik daripada beramal ibadah sepanjang masa.
Allahu Akbar.
Karena orang Arab biasanya menyebutkan kata alf (alfu syahr) 1000 bulan. Kata alf itu untuk menunjukkan kepada masa yang panjang seperti firman Allah:
{ يَوَدُّ أَحَدُهُمۡ لَوۡ يُعَمَّرُ أَلۡفَ سَنَةٖ }
"Orang musyrik ingin sekali umur mereka dipanjangkan 1000 tahun."
Maksudnya, sepanjang masa tidak pernah mati. Luar biasa.
Ibadah dalam Lailatul Qadr lebih baik daripada sepanjang masa. Belum lagi penafsiran dari Imam Mujahid Abdullah bin Mas’ud bahwa beribadah pada Lailatul Qadr lebih baik daripada orang berjihad selama 1000 bulan, siang harinya berpuasa.
Allahu Akbar.
Keberkahan selanjutnya dari Lailatul Qadr yaitu pada Lailatul Qadr Allah turunkan malaikat yang begitu banyak.
Disebutkan dalam hadits riwayat Imam Tirmidzi:
❲ وَإِنَّ عَدَدَ الْمَلَائِكَةُ فِي تِلْكَ اللَّيْلَةِ كَعَدَدِ الْحَصَى ❳
"Jumlah para malaikat pada malam tersebut seperti jumlah pasir-pasir yang ada di atas muka bumi."
Dan malaikat turun nggak gratisan. Nggak gratisan. Malaikat turun, kata Imam Ibnu Katsir, beliau mengatakan:
يَكْثُرُ تَنزلُ الْمَلَائِكَةِ فِي هَذِهِ اللَّيْلَةِ لِكَثْرَةِ بَرَكَتِهَا،
"Para malaikat turun pada malam ini karena saking banyaknya berkahnya"
وَالْمَلَائِكَةُ يَتَنَزَّلُونَ مَعَ تَنَزُّلِ الْبَرَكَةِ وَالرَّحْمَةِ
"dan para malaikat turun berbondong-bondong karena banyaknya berkah dan rahmat yang turun."
Seperti orang sedang baca Qur’an, seperti orang sedang berzikir dan seterusnya.
Belum lagi penafsiran yang luar biasa dari Imam Asy-Sya’bi rahimahullah:
❲ تَسْلِيْمُ وَالْمَلَائِكَةُ لَيْلَةَ الْقَدْرِ عَلَى أَهْلِ الْمَسَاجِدِ حَتَّى يَطْلُعَ الْفَجْرُ ❳
"Para malaikat memberikan do’a keselamatan atas engkau."
Maka kiat yang kedua: agungkan Lailatul Qadr dalam hati. Agungkan dalam hati.
3) Kiat yang ketiga yaitu, yakini baik-baik bahwasanya mungkin ini adalah Lailatul Qadr kita yang terakhir.
Kita tidak tahu umur kita tahun depan masih hidup atau tidak. Jadikan ini Lailatul Qadr kita yang terakhir sebagai bekal terindah bertemu dengan Allah Jalla fi 'ula. Maka itu akan membuat kita semangat untuk beribadah kepada Allah.
4) Yang keempat yaitu, agar kita paham betul bahwa beribadah pada Lailatul Qadr lebih baik daripada beribadah 83 tahun 4 bulan yang tidak ada Lailatul Qadr.
Thayyib. Umur kita mungkin tidak sampai kepada 83 tahun, karena Rasul Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda dalam hadits riwayat Imam Tirmidzi:
❲ أَعْمَارُ أُمَّتِي مَا بَيْنَ السِّتِّيْنَ إِلَى السَّبْعِيْنَ ، وَأَقَلُّهُمْ مَنْ يَجُوزُ ذَلِكَ ❳
"Umur umatku antara 60-70 tahun, tidak lebih dari itu."
Mungkin 50 meninggal, 60 meninggal, 70 meninggal. Bayangkan, satu amal ibadah bertepatan dengan Lailatul Qadr lebih baik daripada 83 tahun 4 bulan. Kita punya umur 50, 60. Saya sekarang 42. Sungguh, tidak semua kita lakukan untuk ibadah. Tetapi satu ibadah pada Lailatul Qadr lebih baik daripada beramal ibadah selama 83 tahun 4 bulan.
Semoga tips-tips ini membuat saya, anda, semangat untuk menghidupkan malam. Terutama kita dalam keadaan pandemi covid-19, kebanyakan di rumah. Tidak sibuk dengan mall, pusat perbelanjaan, baju baru, nanti kalau sudah beli baju kemudian ternyata kekecilan, kembali lagi; tidak sibuk dengan makanan, minuman. Kita berada di rumah.
Maka ini adalah kesempatan emas untuk lebih memperbanyak ibadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dan ini merupakan rahmat Allah, merupakan hikmah dari Allah agar pahala kita pada Ramadhan kali ini lebih banyak karena kita lebih banyak berada di dalam rumah.
صَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ
وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ.
Semangat!
══════ ∴ |GiS| ∴ ══════
Post a Comment