F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Audio ke-12: Prinsip Penting dan Bermanfaat di Pertengahan Bulan Ramadhan - Pesan Indah Ramadhan

Audio ke-12: Prinsip Penting dan Bermanfaat di Pertengahan Bulan Ramadhan - Pesan Indah Ramadhan - Ustadz Ahmad Zaenuddin Al Banjary, Lc
📖 Whatsapp Grup Islam Sunnah | GiS
☛ Pertemuan ke-67
🌏 https://grupislamsunnah.com/
🗓 SELASA 17 Ramadhan 1443 H / 19 April 2022 M
👤 Oleh: Ustadz Ahmad Zaenuddin Al Banjary, Lc حفظه الله تعالى
📚 Pesan Indah Ramadhan


💽 Audio ke-12: Prinsip Penting dan Bermanfaat di Pertengahan Bulan Ramadhan


السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْمِ ٱللهِ
وَالْحَمْدُ ِللهِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلٰى رَسُولِ اللهِ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهٖ وَمَنْ وَالَاهُ .

Kaum muslimin yang saya cintai karena Allah, khususnya anggota Grup Islam Sunnah yang semoga selalu dirahmati oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Ini adalah Pesan Indah Ramadhan.
Pesan indahnya adalah: "Prinsip hidup sangat bermanfaat di pertengahan Ramadhan".

15 hari sudah lewat dari Ramadhan. Saya dari awal sudah mengatakan, begitulah matahari, dia akan terbit tenggelam, terbit tenggelam; tidak akan pernah mengatakan kepada kita,
"Waaw.. kenapa kamu malas?"
"Waaw.. kenapa kamu bermaksiat dalam Ramadhan?"
Tidak akan pernah dia heboh dengan apa yang kita kerjakan.

Nah, bagi seorang muslim tidak ada kata terlambat untuk menjadi hamba Allah yang terbaik. Maka oke 15 hari sudah lewat. Allah Subhanahu wa Ta'ala semoga mengabulkan apa yang kita kerjakan dari amal saleh, dan mengampuni dosa-dosa kita, leha-leha (santai) kita atau yang semisalnya.

Sekarang di hadapan kita ada 15 hari atau 14 hari lagi. Maka saya ingin memotivasi kita semua untuk lebih memaknai hadits Rasul riwayat Imam Tirmidzi tentang bulan Ramadhan.

Di malam pertama bulan Ramadhan, Rasul Shallallahu 'alaihi wasallam menceritakan ada suara yang berseru dari langit.

❲ يَا بَاغِيَ الْخَيْرِ أَقْبِلْ ❳

"Wahai pencari kebaikan, sambut bulan Ramadhan."

Kita sekarang sudah di pertengahan Ramadhan. Ayo, kita lebih bersemangat lagi, karena seperti yang saya ungkap bahwasanya puncak Ramadhan bukan pada awalnya tetapi pada akhirnya.

Maka pada kesempatan kali ini saya akan menyebutkan prinsip-prinsip hidup sangat penting dan bermanfaat terutama di pertengahan Ramadhan:

(1) Yang pertama yaitu: Wajib bagi kita mengerjakan yang bermanfaat dan meninggalkan yang tidak bermanfaat. Apapun yang tidak bermanfaat menurut agama, tinggalkan.


Rasul Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda dalam hadits riwayat Imam Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu:

❲ إِحْرِصْ علَى مَا يَنْفَعُكَ ❳

"Sungguh-sungguhlah untuk sesuatu yang bermanfaat untukmu."

Apa saja?
Dari mulai bangun sahur sampai mau sahur kembali, sungguh-sungguh atas sesuatu yang sangat bermanfaat untuk kita.

Dalam hadits riwayat Imam Tirmidzi dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu Rasul Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

❲ مِنْ حُسْنِ إِسْلاَمِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لاَ يَعْنِيهِ ❳

"Termasuk kebaikan keislaman seseorang adalah meninggalkan sesuatu yang tidak bermanfaat untuknya."

- Terlalu banyak main handphone
- Terlalu banyak main media sosial
- Terlalu banyak menonton televisi
- Terlalu banyak main game

Tanda tanya besar, bermanfaatkah?

Maka tentunya tidak bermanfaat dibandingkan:
- Baca Al-Qur'an; dibandingkan
- Mendengarkan kajian; dibandingkan
- Berzikir; dibandingkan
- Beristighfar, dan semisalnya.

Sungguh-sungguh atas sesuatu yang bermanfaat.

(2) Prinsip yang kedua yaitu: Sedikit tetapi dilakukan terus-menerus lebih baik daripada banyak terputus.


Tiga hari pertama mungkin khatam, terutama yang bisa baca Al-Qur'an yang lancar. Satu harinya 10 juz. Setiap habis shalat dia baca 2 Juz, satu hari berarti 10 juz. Setiap habis shalat dia baca 2 juz. Hari kedua 10 juz, hari ketiga 10 juz. Hari keempat teler, dia capek mungkin, merasa berat karena tidak terbiasa.

Maka lebih baik orang yang mengerjakan ibadah semampunya tapi dia kerjakan terus-menerus, bahkan dia gembleng dirinya dari awal Ramadhan. Semakin pertengahan semakin kuat, semakin kokoh, semakin semangat, sampai dia mendapati sepuluh hari terakhir Ramadhan dia benar-benar sudah tertempa dirinya, sehingga benar-benar maju ke medan perang untuk mendapatkan Lailatul Qadar.

Sedikit tetapi terus-menerus lebih baik daripada banyak terputus.

Kenapa demikian?
Karena Rasul Shallallahu 'alaihi wasallam melakukan itu. Beliau dalam hadits riwayat Imam Bukhari bahwa Aisyah radhiyallahu anha bercerita:

لَمْ يَكُنِ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُوْمُ شَهْرًا أَكْثَرَ مِنْ شَعْبَانَ فَإِنَّهُ كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ كُلَّهُ وَكَانَ يَقُولُ: ❲ خُذُوْا مِنَ الْعَمَلِ مَا تُطِيْقُوْنَ فَإِنَّ اللهَ لَا يَمَلُّ حَتَّى تَمَلُّوا وَ أَحَبُّ الصَّلَاةِ إِلَى اللهِ مَا دُوْوِمَ عَلَيْهِ وَإِنْ قَلَّتْ ❳

Yang artinya: Adalah Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam senantiasa berpuasa pada bulan Sya'ban, sangat banyak hari-harinya. Beliau hampir seluruhnya berpuasa di bulan Sya'ban. Kemudian Beliau sering bersabda, "Ambillah dari amal ibadah yang kalian sanggupi, sesungguhnya Allah tidak akan pernah bosan sampai kalian bosan."

Dan shalat yang paling dicintai oleh Rasul Shallallahu 'alaihi wasallam adalah apa? Yang selalu dikerjakan meskipun sedikit. Sedikit.. sedikit.. sedikit, pas lagi mengerjakan itu dia diharapkan dalam keadaan meninggal saat mengerjakan itu, sehingga dia husnul khatimah. Itu rahasianya.

Kemudian juga Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda dari Ummu Salamah riwayat Imam Ibnu Majah:

❲ وَالَّذِيْ ذَهَبَ بِنَفْسِهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا مَاتَ حَتَّى كَانَ أَكْثَرُ صَلَاتِهِ وَهُوَ جَالِسٌ وَكَانَ أَحَبُّ الْأَعْمَالِ إِلَيْهِ الْعَمَلَ الصَّالِحَ الَّذِي يَدُوْمُ عَلَيْهِ الْعَبْدُ وَإِنْ كَانَ يَسِيرًا ❳

Kata Ummu Salamah, istri Nabi radhiyallahu anha, "Demi dzat yang mewafatkan Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam, tidaklah Beliau meninggal sampai kebanyakan shalat Beliau dalam keadaan duduk."

Lihat, tetap shalat meskipun dalam keadaan duduk. Dan amalan yang paling Beliau sukai adalah amal saleh yang seorang hamba selalu kontinyu mengerjakannya meskipun sedikit. Meskipun sedikit tetapi kontinyu. Sedikit sedikit, meskipun sedikit.

Saya beri contoh, misalkan:
Saya katakan bahwa baca Al-Qur'an apabila dalam bulan Ramadhan satu hari 1 juz, maka dia akan mengkhatamkan 1 kali. Apabila dia membaca satu harinya 2 juz, dia berarti mengkhatamkan insyaaAllah 2 kali. Membaca satu harinya 3 juz, berarti megkhatamkan 3 kali, dan seterusnya.

Nah, ini kita bisa bagi, jangan semuanya. Misalkan: satu juznya dia baca pagi atau 2 juznya dia baca pagi. Kemudian nanti sore dia bermaksiat ataupun mengerjakan hal-hal yang tidak bermanfaat. Maka akhirnya besoknya terputus baca Qur'an-nya. Maka ini jangan seperti itu. Sedikit tetapi terus menerus.

(3) Kemudian yang ketiga, yaitu prinsipnya: Jika pernah mengerjakan kesalahan, jangan pernah ulangi kesalahan itu dua kali.


Jika tahu di depan itu ada lubang, jangan pernah lakukan itu dua kali. Jangan pernah terperosok ke dalam lubang itu dua kali.

Dalam hadits riwayat Imam Muslim:

❲ لاَ يُلْدَغُ الْمُؤْمِنُ مِنْ جُحْرٍ وَاحِدٍ مَرَّتَيْنِ ❳

"Seorang beriman tidak pernah terperosok ke dalam lubang yang sama dua kali (kesalahan yang sama dua kali)".

Misalkan tadi malam ada seseorang begadang, akhirnya Subuh-nya terlambat. Baca Qur'annya tidak, mengantuk, jiwa malas akhirnya.
Maka besok jangan pernah lakukan itu!
Orang beriman cerdas, tidak boleh dungu.

Audio ke-12: Prinsip Penting dan Bermanfaat di Pertengahan Bulan Ramadhan - Pesan Indah Ramadhan


(4) kemudian yang keempat: Jangan merasa cepat puas dengan ibadah yang pernah kita kerjakan, yaitu kita belum tahu apakah ibadah ini diterima oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala atau tidak.


Kemudian, ahibbaty hafidzakumullahu Ta’ala.

(5) Yang kelima: Tunjukkan kebaikan kepada orang lain sehingga orang yang melakukan kebaikan yang kita tunjuki, maka kita akan mendapatkan pahalanya. 


Tinggal sebar sms, tinggal sebar whatshapp, tinggal sebar video bermanfaat. Orang mengerjakannya, kita dapat pahalanya.

Sebagaimana hadits Rasul Shallallahu 'alaihi wasallam riwayat Imam Muslim:

❲ مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ ❳

"Siapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka niscaya dia akan mendapatkan pahala kebaikan tersebut." (HR. Imam Muslim dari Abu Mas'ud Al-Anshari radhiyallahu anhu)

Ini beberapa prinsip yang membuat kita semakin bersemangat di pertengahan Ramadhan untuk menyongsong puncak Ramadhan, sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.

صَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ
وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ.


══════ ∴ |GiS| ∴ ══════
0

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.