F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Audio ke-11: Futur, Semangat Menurun di Pertengahan Bulan Ramadhan - Pesan Indah Ramadhan

Audio ke-11: Futur, Semangat Menurun di Pertengahan Bulan Ramadhan - Pesan Indah Ramadhan - Ustadz Ahmad Zaenuddin Al Banjary, Lc
📖 Whatsapp Grup Islam Sunnah | GiS
☛ Pertemuan ke-66
🌏 https://grupislamsunnah.com/
🗓 SENIN 16 Ramadhan 1443 H / 18 April 2022 M
👤 Oleh: Ustadz Ahmad Zaenuddin Al Banjary, Lc حفظه الله تعالى
📚 Pesan Indah Ramadhan


💽 Audio ke-11: Futur, Semangat Menurun di Pertengahan Bulan Ramadhan



السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْمِ ٱللهِ
وَالْحَمْدُ ِللهِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلٰى رَسُولِ اللهِ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهٖ وَمَنْ وَالَاهُ

Kaum muslimin yang saya cintai karena Allah, khususnya anggota Grup Islam Sunnah yang semoga selalu dirahmati oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Pada kesempatan kali ini kita akan membicarakan Pesan Indah Ramadhan. Dan tema kita pada kesempatan kali ini adalah: "Futur saat bulan Ramadhan".

Sifat futur: ُفَتَرَ - يَفْتُر itu adalah [ َسَكَنَ بَعْدَ ما تَحَرَّك ] yaitu "diam setelah bergerak", atau [ لاَنَ بَعْدَ ماإشْتَدَّ ] atau "diam melemah setelah dia kuat".

Nah, ahibbaty hafidzakumullahu Ta’ala.
Ada beberapa hal yang harus kita pahami baik-baik dan kita yakini sebagai sebuah akidah, bahwa menurut akidah/keyakinan seorang muslim di dalam hatinya, bahwa susah untuk seorang muslim senantiasa imannya terus pada satu keadaan yang tinggi atau terus memuncak tidak pernah berturun. Itu susah.

Hal ini disebabkan karena beberapa sebab. Di antaranya, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam telah menyebutkan bahwa setiap anak manusia adalah orang-orang yang selalu melakukan kesalahan.

Sebagaimana hadits riwayat Imam Tirmidzi, Rasulullahi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

❲ كُلُّ بَنِيْ آدَمَ خَطَّاءٌ ❳

"Setiap anak Adam adalah orang-orang yang selalu melakukan kesalahan."

Bukan hanya sekadar bersalah, tetapi selalu melakukan kesalahan.

Kemudian juga Rasulullahi Shallallahu ‘alaihi wasallam mengabarkan bahwa manusia senantisa diinginkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk beristighfar atas dosa-dosanya. Kalau ada manusia suci, Allah Subhanahu wa Ta’ala segera wafatkan dia.

Sebagaimana hadits riwayat Imam Muslim, Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

❲ وَالَّذِيْ نَفْسِيْ بِيَدِهِ لَوْ لَمْ تُذْنِبُوْا لَذَهَبَ اللَّهُ بِكُمْ وَلَجَاءَ بِقَوْمٍ يُذْنِبُوْنَ حَتَّى يَسْتَغْفِرُوْنَ ❳

"Demi jiwaku yang berada di tangan-Nya, kalau kalian tidak berdosa, maka Allah niscaya akan menghabiskan ataupun menghilangkan kalian (maksudnya mewafatkan kalian), dan Allah niscaya akan mendatangkan orang-orang yang berdosa sehingga mereka beristighfar, bertaubat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala."

Jadi, susah untuk manusia berada pada satu keadaan iman yang stagnan di situ, ataupun terus menaik tidak pernah turun. Susah untuk mendapati manusia yang tidak melemah imannya.

Begitu juga hal ini disebutkan oleh Rasulullahi Shallallahu ‘alaihi wasallam dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim. Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam bercerita tentang hati manusia, hati yang senantiasa berbolak-balik. Ini yang menyebabkan iman kadang naik turun; kadang naik turun. Sebagaimana hadits:

❲ إنَّ قُلُوبَ بَنِي آدَمَ كُلَّهَا بيْنَ إِصْبَعَيْنِ مِن أَصَابِعِ الرَّحْمَنِ، كَقَلْبٍ وَاحِدٍ، يُصَرِّفُهُ حَيْثُ يَشَاءُ، ثُمَّ قالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: اللَّهُمَّ مُصَرِّفَ القُلُوبِ صَرِّفْ قُلُوبَنَا عَلَى طَاعَتِكَ ❳

"Sesungguhnya hati anak-anak Adam seluruhnya di antara dua jari jemari dari jari jemarinya Allah Subhanahu wa Ta’ala yang Maha Pengasih, seperti satu hati, Allah membolak-balikannya sekehendak-Nya. Kemudian Rasulullahi Shallallahu ‘alaihi wasallam berdoa: 'Ya Allah, pembolak-balik hati, balikkan hati-hati kami di atas ketaatan kepada-Mu'."

Ini juga penyebab kenapa kadang orang semangat, kemudian kadang orang turun imannya.

Kemudian juga, ahibbaty hafidzakumullah. Iman menurut mazhab ahlusunnah wal jamaah, itu naik turun sebagaimana Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam Surat Al-Anfal:

{ إِنَّمَا ٱلۡمُؤۡمِنُونَ ٱلَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ ٱللَّهُ وَجِلَتۡ قُلُوبُهُمۡ وَإِذَا تُلِيَتۡ عَلَيۡهِمۡ ءَايَٰتُهُۥ زَادَتۡهُمۡ إِيمَٰنٗا وَعَلَىٰ رَبِّهِمۡ يَتَوَكَّلُونَ }

"Sesungguhnya orang-orang yang beriman, yang jika disebutkan nama Allah, maka hati mereka bergetar. Dan jika dibacakan ayat-ayat Allah terhadap mereka maka bertambah keimanan mereka."

Ini menunjukkan bahwa iman kadang dia bertambah. Berarti pemahaman baliknya, kadang dia turun.

Dan beginilah para sahabat Nabi radhiyallahu anhum. Kadang mereka merasakan bahwa di tengah majelis bersama Rasul Shallallahu ‘alaihi wasallam, sangat kuat imannya. Tapi ketika sudah keluar majelis bertemu dengan perkara-perkara dunia, istri, anak, pekerjaan, maka akhirnya ada semacam rasa yang kurang.

Sebagaimana pengaduan sahabat Nabi Hanzhalah Al-Usayyidi radhiyallahu anhu kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa ala alihi wasallam. Beliau berkata,

نَكُوْنُ عِنْدَ رَسُوْلِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ يُذَكِّرُنَا بِالنَّارِ وَالْجَنَّةِ حَتَّى كَأَنَّا رَأْيَ عَيْنٍ ، فَإِذَا خَرَجْنَا مِنْ عِنْدِ رَسُوْلِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ عَافَسْنَا الْأَزْوَاجَِ وَالْأَوْلَادَ وَالضَّيِّعَةَ فَنَسِيْنَا كَثِيْرًا

Artinya, "Kita bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, Beliau mengingatkan kita tentang surga dan neraka, sampai-sampai seakan-akan surga dan neraka tersebut ada di hadapan kita. Kita bisa melihatnya dengan kasat mata kita saking khusyuknya, saking kuatnya iman pada saat itu."

Tetapi jika keluar dari sisi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam kemudian kita bertemu dengan para istri, anak-anak, pekerjaan, maka kita banyak lupa. Kita banyak lupa.

Abu Bakar Ash-Shiddiiq radhiyallahu anhu seperti itu imannya pun merasakan sebagaimana yang dirasakan oleh Hanzhalah Al-Usayyidi radhiyallahu anhu. Maka kata Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam:

❲ وَالَّذِيْ نَفْسِيْ بِيَدِهِ إِنْ لَوْ تَدُوْمُوْنَ عَلَى مَا تَقُوْمُوْنَ عِنْدِيْ فِي الذِّكْرِ لَصَافَحَتْكُمُ الْمَلَائِكَةُ عَلَى فُرُشِكُمْ، وَفِيْ طُرُقِكُمْ، وَلَكِنْ يَا حَنْظَلَةُ سَاعَةً وَسَاعَةً ❳

"Demi jiwaku yang berada di tangan-Nya, jika kalian selalu dalam keadaan seperti kalian berada di sisi-Ku, sangat mengingat Allah, sangat khusyuk hati, niscaya para malaikat akan menyalami kalian di atas kasur-kasur kalian dan di jalan-jalan kalian. Akan tetapi wahai Handzhalah, sesaat seperti ini, sesaat seperti itu."

Maksudnya, kadang seseorang muslim senantiasa khusyuk hatinya, tinggi imannya; kadang dia mengerjakan pekerjaan-pekerjaan dunianya.

Nah, jadi mungkin Pesan Indah Ramadhan ini terlambat uploadnya, mungkin karena yang menyampaikan sedang futur.

Wahh, futur-futur di dalam Ramadhan. Kalau begitu kita sebelum mengobatinya, kita harus tahu dulu apa itu potret-potret orang yang futur terutama di dalam bulan Ramadhan.

1) Keras hati, susah untuk dinasehati. 

Padahal yang disampaikan adalah Al-Qur’an, hadits Rasul, perkataan para sahabat, tapi tidak menerima, hatinya keras.

Dan Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman tentang hati yang keras, yaitu:

{ ثُمَّ قَسَتۡ قُلُوبُكُم مِّنۢ بَعۡدِ ذَٰلِكَ فَهِيَ كَٱلۡحِجَارَةِ أَوۡ أَشَدُّ قَسۡوَةٗۚ وَإِنَّ مِنَ ٱلۡحِجَارَةِ لَمَا يَتَفَجَّرُ مِنۡهُ ٱلۡأَنۡهَٰرُۚ وَإِنَّ مِنۡهَا لَمَا يَشَّقَّقُ فَيَخۡرُجُ مِنۡهُ ٱلۡمَآءُۚ وَإِنَّ مِنۡهَا لَمَا يَهۡبِطُ مِنۡ خَشۡيَةِ ٱللَّهِۗ وَمَا ٱللَّهُ بِغَٰفِلٍ عَمَّا تَعۡمَلُونَ }


"Kemudian hati-hati kalian mengeras setelah itu, maka dia seperti batu atau lebih keras daripada batu. Dan sesungguhnya dari bebatuan ada yang keluar darinya sungai-sungai; dari bebatuan ada yang memancar darinya air; dari bebatuan ada yang terpecah kena air karena takut terhadap Allah."(QS. Surat Al-Baqarah: 74)

Maka, hati-hati.
Hati yang keras susah untuk menangis karena Allah. Susah untuk sedih saat melihat orang miskin, orang kekurangan. Maka ini tanda "futur".

2) Malas dalam mengerjakan ibadah terutama Ramadhan, 

terutama ibadah wajib: shalat. Shalat: wajib. Hati-hati!

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman tentang orang-orang munafik:

{ وَإِذَا قَامُوٓاْ إِلَى ٱلصَّلَوٰةِ قَامُواْ كُسَالَىٰ }

"Jika mereka bangun mendirikan shalat, mereka bangun dalam keadaan malas."

Apalagi amalan sunah. Qabliyyah, ba’diyyah (itu) sunah; amalan-amalan sunah. Maka hati-hati. Sikap malas dalam beribadah termasuk sikap futur.

3) Membenci orang-orang saleh yang mengerjakan sunah-sunah Rasul Shallallahu ‘alaihi wasallam. 

Dia benci kalau mendapati orang saleh di hadapannya.

Umar bin Khattab Al-Faruq mengatakan:

جَالِسُوْا التَّوَّابِيْنَ فَإِنَّهُ أَرَقُّ شَيْئًا أَفْئِدَةً

"Bertemanlah dengan orang-orang yang selalu bertaubat, mereka yang hatinya senantiasa lembut."

4) Tanda orang yang futur adalah perasaan keagamaannya mati. 

Tidak pernah marah karena Allah, melihat orang bermaksiat biasa saja, melihat orang menyebarkan hal-hal yang menyimpang biasa saja.

Maka kita harus membenci apa yang dibenci oleh Allah dan Rasul-Nya. Maka jangan sampai hilang dari diri kita sesuatu rasa syi’ar agama agak melemah di dalam diri kita. Karena itu tanda orang yang sedang futur.

5) Tidak bersyukur saat dapat nikmat dan tidak bersabar saat dapat musibah.


6) Ini hati-hati! Memperlihatkan saat bermaksiat. Maksudnya, malah bangga dengan maksiat yang dia lakukan; 

malah bangga dengan kesyirikan yang dia lakukan; malah bangga dengan perbuatan bid’ah yang dia lakukan; malah bangga dengan maksiat-maksiat selain syirik dan bid’ah.

Maka, hati-hati. Ini termasuk daripada potret futur, malas ataupun rendah iman.

Semoga bermanfaat.

صَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ
وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ.


══════ ∴ |GiS| ∴ ══════
0

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.