📖 Whatsapp Grup Islam Sunnah | GiS
☛ Pertemuan ke-79
🌏 https://grupislamsunnah.com/
🗓 SENIN, 21 Dzulhijjah 1444 H / 10 Juli 2023 M
👤 Oleh: Ustadz Dr. Musyaffa Ad Dariny, M.A. حفظه الله تعالى
📚Kitab Shifatu Shalatin Nabiyyi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam Minattakbiri Ilattaslim Ka-annaka Taraha (Sifat Shalat Nabi mulai dari Takbir sampai Salamnya Seakan-akan Anda Melihatnya) karya Asy Syekh Al-Albani Rahimahullah
💽 Audio ke-46: Pembahasan Membaca Al-Fatihah ~ tentang Ta'awudz
السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ
الْحَمْدُ لِلهِ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللّٰهِ ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدَاهُ
Kaum muslimin dan kaum muslimat yang saya cintai karena Allah, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati dan diberkahi oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Pada kesempatan yang berbahagia ini kita akan bersama-sama mengkaji sebuah kitab yang sangat bagus yang ditulis oleh Asy Syekh Al-Albani rahimahullah, yakni kitab Sifat Shalat Nabi atau sebagaimana judul aslinya Shifatu Shalatin Nabiyyi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam Minattakbiri Ilattaslim Ka-annaka Taraha (Sifat Shalat Nabi mulai dari Takbir sampai Salamnya seakan-akan Anda Melihatnya).
Pada kajian yang sebelumnya kita sampai pada pembahasan tentang doa istiftah yang disunahkan untuk dibaca setelah takbiratul ihram. Dan kita sudah membahas 12 macam doa istiftah yang disebutkan oleh Syaikh Albani rahimahullah.
Kemudian beliau membahas tentang masalah membaca Al-Fatihah.
[ القراءةُ ]
Masalah membaca Al-Fatihah dan ayat atau surat.
Setelah Beliau membaca istiftah Beliau biasanya membaca ta'awudz, yaitu berlindung kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dari setan yang terkutuk. Dan di antara bacaan yang dibaca oleh Beliau, bacaan ta’awudz yang dibaca oleh Beliau, adalah yang disebutkan oleh Syaikh Albani rahimahullah dalam kitabnya ini.
[ أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ مِنْ هَمْزِهِ وَنَفْخِهِ وَنَفْثِهِ ]
"Aku berlindung kepada Allah dari setan yang terkutuk, dari kegilaannya, kesombongannya dan syairnya yang tercela yang dibisikkan olehnya."
Ini di antara bacaan ta’awudz-nya Rasulullah ﷺ.
Kenapa kita membaca ta'awudz?
Karena setan sangat semangat sekali dalam menggoda orang yang shalat. Bisa dibayangkan ya, setan itu ketika ada adzan dia lari terbirit-birit sampai terkentut-kentut, sebagaimana disebutkan oleh Rasulullah ﷺ. Tapi setelah itu langsung kembali lagi ke masjid untuk menggoda orang yang shalat, padahal tadi larinya itu sampai dia tidak mendengar lagi adzan, lari jauh.. tapi setelah itu kembali lagi ke masjid.
Ini semangat setan dalam menggoda kaum muslimin yang sedang shalat, karena shalat ini ibadah yang sangat dicintai oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala. Shalat inilah yang menghubungkan antara seorang hamba dengan Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Semakin kita banyak shalat semakin tinggi derajat kita di sisi Allah Subhanahu wa Ta'ala. Setiap kita sujud, Allah mengangkat derajat kita. Semakin kita banyak bersujud semakin tinggi derajat kita di sisi Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Dan shalat ini sangat dicintai oleh Allah. Makanya pertama kali Allah perintahkan kita shalat, Allah inginnya 50 kali dalam sehari semalam. 50 kali, karena Allah sangat mencintai ini. Kemudian Rasulullah ﷺ diminta oleh Nabi Musa untuk meminta keringanan. Diringankan menjadi 45, menjadi 40, 35, 30, sampai akhirnya tinggal 5. Tinggal 5 waktu. Tapi atas kemurahan Allah Subhanahu wa Ta'ala, Allah memberikan pahala 50, dilipatgandakan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala sebanyak 10 kali lipat.
Shalat ini sangat dicintai oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala dan sangat besar pahalanya bagi seorang hamba. Makanya setan sangat semangat untuk merusak shalat kita.
Oleh karenanya Rasulullah ﷺ mencontohkan kepada kita agar kita membaca ta'awudz ini, agar kita berlindung dari setan yang terkutuk, dari kegilaannya, kesombongannya, dan syairnya yang dibisikkan ketika shalat.
Di antara bacaan ta’awudz yang dibaca oleh Beliau adalah:
[ أَعُوذُ بِاللهِ السَّمِيعِ الْعَلِيمِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ، مِنْ هَمْزِهِ وَنَفْخِهِ وَنَفْثِهِ ]
Ada tambahan : [ وَالسَّمِيعِ الْعَلِيمِ ]
"Aku berlindung kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui dari setan yang terkutuk, dari kegilaannya, dari kesombongannya, dan dari syairnya yang tercela yang dibisikkan olehnya."
Apakah kita boleh membaca sebagian dari ta'awudz ini? Kita katakan boleh. Karena di dalam Al-Qur'an di surat An-Nahl disebutkan dengan perintah yang mutlak,
{ فَإِذَا قَرَأْتَ القُرْآنَ فَاسْتَعِذْ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ }
"Apabila engkau hendak membaca Al-Qur'an maka mintalah perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk."
Tidak ada tambahan
[ مِنْ هَمْزِهِ وَنَفْخِهِ وَنَفْثِهِ ]
Tapi Allah Subhanahu wa Ta'ala memerintahkannya hanya sampai "dari godaan setan yang terkutuk".
Sehingga apabila sebelum membaca "Bismillah" kita hanya membaca a'uudzubillaahi minasy-syaithaanirrajiim
( أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ )
sudah cukup. Sudah menjalankan sunah Nabi Muhammad ﷺ untuk membaca ta'awudz.
Akan tetapi kalau kita membacanya sempurna sebagaimana dituntunkan oleh Rasulullah ﷺ dalam riwayat-riwayat ini, maka itu yang paling afdal.
Riwayatnya yang satu mengatakan:
[ أَعُوذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ، مِنْ هَمْزِهِ وَنَفْخِهِ وَنَفْثِهِ ]
/a'uudzubillaahi minasy-syaithaanirrajiim, min hamzihi wa nafkhihi wa naftsihi/
Yang satunya ada tambahan [ وَالسَّمِيعِ الْعَلِيمِ ]
[ أَعُوذُ بِاللهِ السَّمِيعِ الْعَلِيمِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ، مِنْ هَمْزِهِ وَنَفْخِهِ وَنَفْثِهِ ]
/a'uudzubillaahis-samii'il 'aliim minasy-syaithaanirrajiim, min hamzihi wa nafkhihi wa naftsihi/
Demikianlah yang bisa kita kaji pada kesempatan kali ini. Semoga menjadi ilmu yang bermanfaat dan diberkahi oleh Allah Jalla wa 'Alaa.
InsyaaAllah kita akan lanjutkan pada kesempatan yang akan datang.
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُ
═════ ∴ |GiS| ∴ ═════
Post a Comment