☛ Pertemuan ke-57
🌏 https://grupislamsunnah.com/
🗓 KAMIS 12 Dzulqa'dah 1444 H / 01 Juni 2023 M
👤 Oleh: Ustadz Dr. Musyaffa Ad Dariny, M.A. حفظه الله تعالى
📚 Kitab Shifatu Shalatin Nabiyyi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam Minattakbiri Ilattaslim Ka-annaka Taraha (Sifat Shalat Nabi mulai dari Takbir sampai Salamnya Seakan-akan Anda Melihatnya) karya Asy Syekh Al-Albani Rahimahullah
💽 Audio ke-29: Pembahasan Sutrah dalam Shalat Bag 03
السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ
الْحَمْدُ لِلهِ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللّٰهِ ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدَاهُ
Kaum muslimin dan kaum muslimat yang saya cintai karena Allah, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati dan diberkahi oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Pada kesempatan yang berbahagia ini kita akan bersama-sama mengkaji sebuah kitab yang sangat bagus yang ditulis oleh Asy Syekh Al-Albani rahimahullah, yakni kitab Sifat Shalat Nabi atau sebagaimana judul aslinya Shifatu Shalatin Nabiyyi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam Minattakbiri Ilattaslim Ka-annaka Taraha (Sifat Shalat Nabi mulai dari Takbir sampai Salamnya seakan-akan Anda Melihatnya).
Baiklah, kita lanjutkan kajian kita.
Pada kesempatan kali ini adalah pembahasan tentang masalah Sutrah.
وَ ❲ صَلَّى صَلَاةً مَكْتُوْبَةً فَضَمَّ يَدَهُ ❳
"Dan pernah Beliau shalat fardhu, lalu menggenggam tangan Beliau (Beliau menggenggamkan tangannya)"
❲ فَلَمَّا صَلَّى قَالُوْا : يَا رَسُوْلَ اللهِ ! أَحَدَثَ فِي الصَّلَاةِ شَيْءٌ؟ ❳
Ketika Beliau selesai shalat, para sahabat bertanya (karena melihat Rasulullah menggenggam di dalam shalatnya).
Para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah terjadi sesuatu ketika engkau sedang shalat?"
Mungkin itu syariat. Para sahabat, apapun gerak-gerik Nabi Muhammad ﷺ mereka perhatikan. Ketika Rasulullah ﷺ melakukan gerakan genggaman, para sahabat bertanya apakah itu sunah ataukah ada sesuatu.
Maka Rasulullah ﷺ menjawab [ لَا ] (tidak ada sesuatu).
( إِلَّا أَنَّ الشَّيْطَانَ أَرَادَ أَنْ يَمُرَّ بَيْنَ يَدَيْهِ )
“hanya saja tadi ada setan yang kulihat mau berjalan di depanku (berjalan di depan Rasulullah ﷺ)"
Rasulullah kadang-kadang melihat makhluk gaib. Ketika Allah Subhanahu wa Ta'ala menghendaki Beliau, atau membuka tabir alam gaib, maka Beliau melihatnya. Dan ini tidak seterusnya, tidak terus menerus seperti itu. Tidak. Karena Rasulullah juga manusia, tidak bisa melihat alam gaib kecuali ketika Allah izinkan. Ketika Allah kehendaki, Beliau baru bisa melihat hal-hal yang gaib tersebut. Tidak selamanya seperti ini.
Ketika peristiwa ini, Rasulullah melihat ada setan yang ingin berjalan di depan Rasulullah ketika Beliau sedang shalat.
( فَخَنَقْتُهُ حَتَّى وَجَدْتُ بَرْدَ لِسَانِهِ عَلَى يَدِيْ )
"Maka aku mencekiknya (mencekik setan) hingga aku merasakan dinginnya lidah setan di tanganku"
( وَأَيْمُ اللهِ لَوْلَا مَا سَبَقَنِيْ إِلَيْهِ أَخِيْ سُلَيْمَانِ ؛ لَارْتُبِطَ إِلَى سَارِيَةٍ مِنْ سَوَارِ الْمَسْجِدِ )
“Demi Allah, seandainya saja saudaraku Nabi Sulaiman tidak mendahuluiku.."
Maksudnya tidak mendahului Rasulullah dengan doa yang diucapkan oleh Nabi Sulaiman:
[ رَبِّيْ هَبْلِيْ مُلْكًا لَا يَنْبَغِيْ لِأَحَدٍ مِنْ بَعْدِ ]
/Rabbi hablii mulkan laa yanbaghii li ahadin min ba'di/
"Wahai Rabb-ku, berikanlah kepadaku kekuasaan yang tidak pantas dimiliki oleh orang setelahku."
Ini doanya Nabi Sulaiman. Ini yang dimaksudkan oleh Rasulullah ﷺ di sini. Kalau saja Nabi Sulaiman tidak berdoa dengan doa ini, maka Rasulullah ﷺ akan menangkap setan ini, terus.. sampai diikat di salah satu dari tiang masjid.
Rasulullah mengatakan, "Demi Allah, seandainya saja saudaraku Sulaiman tidak mendahuluiku dengan doanya itu". Maksudnya "mendahului" di sini adalah Nabi Sulaiman mendahului Rasulullah dengan doanya, sehingga tidak pantas Rasulullah ﷺ memiliki kekuasaan seperti kekuasaannya Nabi Sulaiman yang menguasai manusia juga menguasai alam jin. Rasulullah ﷺ tidak ingin mendapatkan kekuasaan di alam jin karena Nabi Sulaiman sudah mendahuluinya dengan doa tersebut."..pastilah setan tersebut telah ditambat di salah satu tiang dari tiang-tiang masjid ini"
( حَتَّى يُطِيْفَ بِهِ وِلْدَانُ أَهْلِ الْمَدِيْنَةِ )
"sehingga setan tersebut akan dikerumuni oleh anak-anak kecil dari penduduk Madinah."
[ فَمَنْ اسْتَطَاعَ أَنْ لَا يَحُوْلَ بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْقِبْلَةِ أَحَدٌ ؛ فَلْيَفْعَلْ ]
"Maka siapa yang mampu untuk berusaha agar tak seorang pun menghalangi antara dirinya dengan kiblat, maka lakukanlah."
Ini menunjukkan bahwa Rasulullah ﷺ berusaha sekuat tenaga agar tidak ada apa pun yang berjalan di depan Beliau ketika Beliau sedang shalat.
Disebutkan ada kambing, kemudian di sini disebutkan ada setan; kemudian kalau ada orang yang ingin berjalan, maka halangilah. Kalau dia memaksa, doronglah.
Ini menunjukkan bahwa Rasulullah ﷺ berusaha semaksimal mungkin agar tidak ada apapun yang berjalan di depan Beliau ketika Beliau sedang shalat.
Demikianlah yang bisa kita kaji pada kesempatan kali ini semoga menjadi ilmu yang bermanfaat dan diberkahi oleh Allah Jalla wa 'Ala.
InsyaaAllah kita akan lanjutkan pada kesempatan yang akan datang.
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته
═════ ∴ |GiS| ∴ ═════
Post a Comment