F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Halaqah 06 ~ Apa Itu Tauhid

Halaqah 06 Silsilah Belajar Tauhid HSI ~ Apa Itu Tauhid

Halaqah 06 Silsilah Belajar Tauhid ~ Apa Itu Tauhid

🔊 Halaqah 06 ~ Apa Itu Tauhid
👤 Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A.


بِسْمِ الله الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمدلله والصلاة والسلام على رسول الله و على آله و صحبه أجمعين

Halaqah yang ke-6 dari Silsilah Belajar Tauhid yaitu “Apa itu Tauhid?”

Saudara sekalian, semoga Allāh Subhānahu wa Ta’āla memberikan pemahaman kepada kita semua.

Sebelum kita jauh melangkah di dalam Silsilah ini, tentunya kita harus benar-benar memahami apa makna Tauhid yang wajib kita pelajari dan kita amalkan.

TAUHID

Secara bahasa adalah meng-Esakan

Secara istilah adalah meng-Esakan Allāh di dalam beribadah.

Seseorang tidak dinamakan bertauhid sehingga dia meninggalkan peribadatan kepada selain Allāh, seperti:

• Berdo’a kepada selain Allāh
• Bernadzar untuk selain Allāh
• Menyembelih untuk selain Allāh
• Dan lain-lain.

Apabila seseorang beribadah kepada Allāh dan menyerahkan sebagian ibadah kepada selain Allāh, siapapun dia, entah itu seorang Nabi, Malaikat atau yang lain maka inilah yang dinamakan dengan syirik yaitu menyekutukan Allāh Subhānahu wa Ta’āla di dalam beribadah.

Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman :

{ﻭَﺇِﺫْ ﻗَﺎﻝَ ﺇِﺑْﺮَﺍﻫِﻴﻢُ ﻷَﺑِﻴﻪِ ﻭَﻗَﻮْﻣِﻪِ ﺇِﻧَّﻨِﻰ ﺑَﺮَﺁﺀٌ ﻣِّﻤَّﺄ ﺗَﻌْﺒُﺪُﻭﻥَ {26} ﺇِﻻَّ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﻓَﻄَﺮَﻧِﻲ {27
’’Dan ingatlah ketika Ibrāhīm berkata kepada bapaknya dan kaumnya ‘Sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kalian sembah, kecuali Dzat yang telah menciptakan aku’” (Az-Zukhrūf 26-27)
Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda :

ﻣَﻦْ ﻗَﺎﻝَ ﻻَ ﺇِﻟَﻪَ ﺇِﻻَّ ﺍﻟﻠﻪُ ﻭَ ﻛَﻔَﺮَ ﺑِﻤَﺎ ﻳُﻌْﺒَﺪُ ﻣِﻦْ ﺩُﻭْﻥِ ﺍﻟﻠﻪِ ﺣَﺮُﻡَ ﻣَﺎﻟُﻪُ ﻭَﺩَﻣُﻪُ ﻭَ ﺣِﺴَﺎﺑُﻪُ ﻋَﻠﻰَ ﺍﻟﻠﻪِ
’’Barangsiapa yang mengatakan ‘’Lā ilāha illallāh’’ dan mengingkari segala sesuatu yang disembah selain Allāh maka haram hartanya dan darahnya (artinya tidak boleh diganggu) dan perhitungannya (hisabnya) adalah atas Allāh Subhānahu wa Ta’āla ‘’.(Hadits shahīh, HR. Imam Muslim)
Oleh karena itu,

Rukun kalimat Tauhid (La ilaha illallah) ada 2 :

1. Nafi (pengingkaran)

Nafi pada kalimat ‘’Lā ilāha’’ artinya tidak ada Tuhan yang berhak disembah. Maksudnya adalah mengingkari tuhan–tuhan selain Allāh.

2. Itsbat (penetapan)

Itsbat pada kalimat ‘’illallāh” artinya kecuali Allāh. Maksudnya adalah menetapkan Allāh sebagai satu-satunya sesembahan.

والله الموافق
وصلى الله على نبينا محمد و على آله و صحبه أجمعين

Akhūkum
‘Abdullāh Roy
Group WA HSI AbdullahRoy
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.