F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Audio ke-09 - Visi dan Misi dalam Rumah Tangga Bagian Keempat

Visi dan Misi dalam Rumah Tangga (Bagian Keempat)

🌐 WAG Dirosah Islamiyah Dewan Fatwa Perhimpunan Al-Irsyad
🗓 KAMIS | 27 Rabi'ul Akhir 1443H | 02 Desember 2021M
🎙 Oleh: Ustadz Dr. Muhammad Arifin Badri, Lc., M.A. حفظه الله تعالى
🔈 Audio ke-009
https://drive.google.com/file/d/1zs7w-9mByoNFPrlReiQec5xIUahqAi-u/view?usp=sharing

Visi dan Misi dalam Rumah Tangga (Bagian Keempat)


بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ, نَحْمَدُهُ, وَنَسْتَعِينُهُ, وَنَسْتَغْفِرُهُ, وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا, وَ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا. مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ, وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ, َأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، أَمَّا بَعْد

Kita membangun rumah tangga bukan untuk menumpuk harta, membangun istana merintis kejayaan, bukan. Tetapi seperti yang digambarkan oleh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam,

نِعْمَ الرَّجُلُ الَّذِي قَامَ مِنَ اللَّيْلِ فَصَلَّى مَا كُتِبَاله شم انقظ عاله

Sebaik-baik suami adalah suami yang bangun malam. Kemudian apa? Dia shalat semampunya. Setelah dia shalat semampunya, dia bangunkan istrinya agar turut shalat di tengah malam.

نِعْمَتل مرأة

Sebaik-baik istri adalah wanita yang,

قَامَ مِنَ اللَّيْلِ

Bangun di tengah malam,

فَصَلَّى مَا كُتِبَاله

Kemudian dia shalat semampunya,

Setelah dia shalat, dia bangunkan suaminya.

فإن أبا

Kalau suaminya hendak mau bangun, dipercikkan air di wajahnya.

Dirangsang agar dia bangun, agar dia ikut turut bermunajat bersimpuh di hadapan Allāh di tengah gelapnya malam, di kesunyian malam.

Itulah rumah tangga yang shalih, itulah rumah tangga yang ideal. Rumah tangga yang sukses bukan rumah tangga yang mampu membangun istana, bisa menjadikan, mengantarkan anak keturunannya sebagai raja, menjadi seorang ilmuwan, professor, pesohor, tidak.

Tetapi rumah tangga yang sukses adalah rumah tangga yang mampu mengantarkan anggotanya, suaminya, istrinya, anak keturunannya untuk bisa mengikrarkan dan selalu sadar,

رَبُّنَا ٱللَّهُ

“Rabb kita adalah Allāh.”

Kemudian mereka Istiqomah dengan ikrar tersebut hingga akhir ajal. Itu adalah tujuan hidup, itulah tujuan rumah tangga. Rumah tangga dibangun agar di tengah rumah tangga ini senantiasa dilantunkan ayat-ayat Allāh. Agar di dalam rumah tangga ini senantiasa ditunaikan shalat-shalat sunnah di dalam rumah tangga itu. Agar di dalam rumah tangga ini senantiasa terlahir anak keturunan yang lisannya itu selalu basah dengan dzikir kepada Allāh.

Suatu hari datang seorang lelaki kepada Nabi shallallahu 'alayhi wa sallam yang dia berpikir realistis.

إِنَّ شَرَائِعَ الْإسْلَامِ قَدْ كَثُرَتْ عَلَيَّ

Ya Rasulullah sejatinya syarat Islam ini sudah terlalu banyak, aku tidak bisa menjalankan semuanya.

دلني على خير ا

Ya Rasulullah ajarkan aku satu kebaikan saja,

أَتَشَبَّثُ بِهِ

Yang dengan satu kebaikan ini aku bisa berpegangan, bisa menjadikannya sebagai modal, obor dalam hidup ku.

Maka Nabi mengajarkan kepadanya,

لاَ يَزَالُ لِسَانُكَ رَطْبًا مِنْ ذِكْرِ اللهِ

Ya, aku ajarkan satu hal. Mudah, ringan, tidak butuh biaya, tidak butuh waktu yang spesial, tempat yang spesial, sederhana sekali. Yaitu lisanmu senantiasa engkau basahi dengan dzikir kepada Allāh. Subhanallah

Betapa indahnya rumah tangga yang di dalamnya suami senantiasa mengatakan,

استغفرالله ، سبحان الله ، لا حول ولاقوة إلا بالله، لا اله الا الله.

Betapa indahnya rumah tangga yang istrinya senantiasa melantunkan ayat-ayat Al-Qur'an, betapa bahagianya harmonisnya rumah tangga yang anaknya senantiasa bersenandung bukan dengan lagu-lagu tetapi dengan istighfar, dengan Al-Qur'an.

Karena rumah tangga yang semacam itu, rumah tangga yang senantiasa bergemuruh suara dzikir kepada Allāh, bergemuruh suara ayat-ayat Al-Qur'an, setan akan menjauh.

إِنَّ الشَّيْطَانَ يَنْفِرُ مِنْ الْبَيْتِ الَّذِي تُقْرَأُ فِيهِ سُورَةُ الْبَقَرَةِ
Sejatinya setan itu senantiasa jauh dari rumah yang di dalamnya selalu dibacakan surat Al-Baqarah. [HR Muslim No. 780]
Semoga Allāh Subhānahu wa Ta’āla menjadikan rumah tangga kita, keluarga kita, rumah kita, rumah yang senantiasa bergemuruh dengan berdzikir kepada Allāh. Lisan kita senantiasa dihiasi dengan berdzikir kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla.


والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.