🌐 WAG Dirosah Islamiyah Dewan Fatwa Perhimpunan Al-Irsyad
🗓 SENIN | 09 Dzulqa’dah 1444 H | 29 Mei 2023 M
🎙 Oleh : Ustadz DR. Abdullah Roy M.A. حفظه الله تعالى
📕 Rukun Iman Keempat - Beriman Kepada Rasul-Rasul Allāh
🔈 Audio ke-121
📖 Para Rasul Merupakan Hamba-Hamba Allāh Subhānahu wa Ta’āla Yang Dimuliakan Dengan Risalah
بسم اللّه الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ, نَحْمَدُهُ, وَنَسْتَعِينُهُ, وَنَسْتَغْفِرُهُ, وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا, وَمَنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا. مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ, وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ صلى الله عليه وعلى آله وأَصحابه والتابعين لهم بإحسانٍ إلى يوم الدين وسلم تسلما كثيرا. أَمَّا بَعْدُ
Kita masih membahas tentang rukun iman yang keempat, yaitu beriman kepada para rasul. Kita lanjutkan penjelasan beliau tentang masalah, bagaimana cara beriman dengan para rasul alayhimussallam.
Beliau mengatakan:
ونؤمن بأنهم عبيد من عباد الله أكرمهم الله تعالى بالرسالة ووصفهم بالعبودية في أعلى مقاماتهم
Dan kita beriman (Ahlus Sunnah wal Jama'ah) di antara keyakinan kita, di antara kepercayaan kita adalah meyakini bahwasanya mereka (para rasul alayhimussallam) عبيد (mereka para hamba) من عباد الله (di antara hamba-hamba Allah).
Kita tahu makna hamba, dan juga makna penghambaan yaitu mereka merendahkan diri di hadapan Allah, mereka menyembah kepada Allah dengan keutamaan yang kita sebutkan dan kelebihan dan juga keistimewaan yang Allah berikan kepada mereka.
Ternyata di antara sifat mereka dan ini adalah keyakinan kita semua (Ahlus Sunnah wal Jama'ah) bahwasanya mereka adalah hamba di antara hamba-hamba Allah.
أكرمهم الله تعالى بالرسالة
Mereka hamba, oleh karena itu tidak boleh disembah karena yang disembah adalah ma'bud, adapun 'abd maka tugas dia adalah menyembah kepada Al-Ma’bud.
Oleh karena itu orang yang menyembah kepada para nabi, berdo'a kepada seorang nabi atau seorang rasul, maka ini jelas mereka berbuat zhalim, karena mereka bukan ma'bud tetapi mereka adalah abdun, sehingga di dalam syahadat kita,
وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ و رسول
"Dan aku bersaksi bahwasanya Muhammad adalah hamba Allah dan juga rasul-Nya"
Sifat al-‘ubudiyyah adalah sifat yang mulia, makanya beliau mengatakan di sini أكرمهم الله تعالي بالرسالة - Allāh Subhānahu wa Ta’āla telah memuliakan mereka (para nabi dan rasul) selain mereka adalah hamba Allah, seperti hamba-hamba Allah yang lain, beribadah, khusyuk, bertawakal, melakukan shalat, melakukan ibadah-ibadah kepada Allah, Allah memuliakan mereka, memberikan kelebihan kepada mereka, dengan risalah yaitu dijadikan mereka sebagai seorang rasul.
Mereka hamba seperti yang lain tetapi Allāh Subhānahu wa Ta’āla muliakan mereka dengan sifat ini, yaitu sifat sebagai seorang rasul. Allah pilih di antara hamba-hamba Allāh Subhānahu wa Ta’āla, kemudian Allah jadikan mereka sebagai utusan antara Allah dengan hamba-hambanya.
ٱللَّهُ يَصْطَفِى مِنَ ٱلْمَلَـٰٓئِكَةِ رُسُلًۭا وَمِنَ ٱلنَّاسِ
"Allah memilih di antara malaikat perantara antara Allah dengan hambanya dan juga di antara manusia". [QS Al-Hajj: 75]
Ini adalah pemuliaan (إكرم) yang Allah berikan kepada mereka para rasul, dijadikan mereka sebagai utusan antara Allah dengan hamba-hambanya.
Tidak semua orang yang dipilih, tidak semua hamba Allah dipilih untuk menjadi seorang rasul. Oleh karena itu seorang dai yang mereka melakukan amalan dan juga pekerjaan para rasul karena dakwah di jalan Allah adalah tujuan utama diutusnya para rasul.
وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِى كُلِّ أُمَّةٍۢ رَّسُولًا أَنِ ٱعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ وَٱجْتَنِبُوا۟ ٱلطَّـٰغُوتَ
"Dan sungguh kami telah mengutus kepada setiap umat seorang rasul untuk berdakwah.” [QS An-Nahl: 36]
رُّسُلًۭا مُّبَشِّرِينَ وَمُنذِرِينَ
"Para rasul yang mereka memberikan kabar gembira dan memberi peringatan.” [QS An-Nisa: 165
Dari sini kita tahu bahwasanya para rasul alayhimussallam, tugas mereka adalah berdakwah, para dai yang datang dan mereka berdakwah di jalan Allah, maka mereka telah melakukan pekerjaan yang dilakukan oleh para rasul alayhimussallam.
العلماء ورثة الا نبياء
"Ulama adalah pewaris para nabi.”
Di dalam Al-Qur'an, Allāh Subhānahu wa Ta’āla mengatakan:
قُلْ هَـٰذِهِۦ سَبِيلِىٓ أَدْعُوٓا۟ إِلَى ٱللَّهِ ۚ عَلَىٰ بَصِيرَةٍ أَنَا۠ وَمَنِ ٱتَّبَعَنِى
Katakanlah, "Ini adalah jalanku, aku berdakwah kepada Allah, mengajak manusia kepada jalan Allah di atas ilmu, aku dan juga orang yang mengikutiku". [QS Yusuf: 108]
Jadi dakwah adalah jalannya para nabi, hendaklah orang yang berdakwah di jalan Allah merasakan إكرم ini, bahwasanya dia sedang dimuliakan oleh Allah Azza wa Jalla, dipilih di antara sekian manusia, di antara hamba-hamba Allah untuk menjadi seorang dai yang menyeru kepada jalan Allah.
Hendaklah dia bersyukur (alhamdulillah) di dalam kehidupan yang hanya sebentar ini, Allāh Subhānahu wa Ta’āla memuliakan dia dengan ilmu (dengan dakwah).
Bagaimana cara bersyukurnya?
Di antaranya adalah dengan bersungguh-sungguh di dalam berdakwah, mempersiapkan ilmu, bersungguh-sungguh dalam keikhlasan, mengajak seluruh lapisan masyarakat, bersungguh-sungguh di dalam mengamalkan ilmu yang dia miliki dan mengamalkan apa yang diajarkan dan dia dakwahkan kepada manusia.
Ini adalah syukur nikmat sebagai seorang dai, kalau tidak demikian dikhawatirkan nikmat tadi akan hilang dari diri seseorang, ilmu akan dicabut karena tidak diamalkan.
هتف العلم بالعمل، فإن أجابه وإلا ارتحل
Ilmu itu akan menghubungi amalan. Kalau dia menjawab, dia mengangkat maka akan nyambung, ilmu akan terus ada pada diri seseorang, tetapi kalau tidak diangkat artinya tidak diamalkan ilmu tersebut maka dia akan segera meninggalkan orang tadi.
Maka ini adalah إكرم bagi seseorang, hendaklah seseorang merasakan nikmat yang besar, Allāh Subhānahu wa Ta’āla menjadikan dia sebagai seorang dai, dai kepada manhaj salaf, dai kepada tauhid.
In sya Allah akan kita lanjutkan pembahasan ini pada kesempatan yang akan datang.
والله تعالى أعلم
وبالله التوفيق و الهداية
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته
•┈┈┈•◈◉◉◈•┈┈┈•
Post a Comment