F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Audio ke-80: Membaca Al-Quran Dengan Tartil dan Memperbagus Suara Ketika Membacanya 02

Audio ke-80: Pembahasan Membaca Al-Qur’an Dengan Tartil dan Memperbagus Suara Ketika Membacanya Bag 02 - Kitab Shifatu Shalatin Nabiyyi
📖 Whatsapp Grup Islam Sunnah | GiS
☛ Pertemuan ke-113
🌏 https://grupislamsunnah.com
🗓 JUM'AT, 08 Shafar 1445 H / 25 Agustus 2023 M
👤 Oleh: Ustadz Dr. Musyaffa Ad Dariny, M.A. حفظه الله تعالى
📚 Kitab Shifatu Shalatin Nabiyyi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam Minattakbiri Ilattaslim Ka-annaka Taraha (Sifat Shalat Nabi Mulai dari Takbir Sampai Salamnya Seakan-akan Anda Melihatnya) karya Asy Syekh Al-Albani Rahimahullah

💽 Audio ke-80: Pembahasan Membaca Al-Qur’an Dengan Tartil dan Memperbagus Suara Ketika Membacanya Bag 02


السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ.

الْحَمْدُ لِلهِ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللّٰهِ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدَاهُ.

Kaum muslimin dan kaum muslimat yang saya cintai karena Allah, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati dan diberkahi oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Pada kesempatan yang berbahagia ini kita akan bersama-sama mengkaji sebuah kitab yang sangat bagus yang ditulis oleh Asy Syekh Al-Albani rahimahullah, yakni kitab Sifat Shalat Nabi atau sebagaimana judul aslinya Shifatu Shalatin Nabiyyi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam Minattakbiri Ilattaslim Ka-annaka Taraha (Sifat Shalat Nabi Mulai dari Takbir Sampai Salamnya Seakan-akan Anda Melihatnya).

Kita dalam pembahasan

[ تَرتِيْلُ الْقِرَاءَةِ وَتَحْسِيْنُ الصَّوْتِ بِهَا ]
"Membaca Al-Qur’an dengan tartil dan membaguskan suara ketika membaca Al-Qur’an"
(Syaikh Al-Albani rahimahullah mengatakan, -ed)

وَ ❲ كَانَ يَمُدُّ قِرَاءَتَهُ (عِنْدَ حُرُوْفِ الْمَدِّ) ، فَيَمُدُّ { بِسْمِ اللهِ } ، وَيَمُدُّ { الرَّحْمٰنِ } ، وَيَمُدُّ { الرَّحِيْمِ } ❳ ، وَ { نَضِيْد } ، وَأَمْثَالَهَا.

Beliau dahulu memanjangkan bacaan-bacaannya. Ketika membaca huruf mad, Beliau memanjangkannya.

Misalkan di sini,
فَيَمُدُّ { بِسْمِ اللهِ }

Ketika Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam membaca { بِسْمِ اللهِ }, Beliau memanjangkan yang ada huruf mad-nya.

'bismillaah' / { بِسْمِ اللهِ }

'la'-nya ( ل ) itu ada huruf mad-nya; dipanjangkan oleh Nabi kita Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam.

'bismillaah' / { بِسْمِ اللهِ }

Kalau diteruskan:
{ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ }
'bismillaahirrahmaanirrahiim'

Huruf mad-nya dijaga.

وَيَمُدُّ { الرَّحْمٰنِ }

Beliau membaca secara panjang kata { الرَّحْمٰنِ }

Huruf mad-nya di [ م ] : 'arrahmaan' - dipanjangkan.

وَيَمُدُّ { الرَّحِيْمِ }

Juga memanjangkan huruf mad yang ada di kata { ِالرَّحِيْم } yaitu huruf [ ح ] nya 'arrahiim'.

و { نَضِيْد }

Kata { نَضِيْد } itu ada huruf mad-nya, yaitu di huruf [ ض ] nya. Setelah huruf [ ض ] ada huruf mad, maka [ نَضِيْد ] dibaca memanjang.

وَأَمْثَالَهَا
dan yang semisalnya.

وَكَانَ يَقِفُ عَلَى رُؤُوْسِ الَآي كَمَا سَبَقَ بَيَانُهُ .

Dan dahulu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam ketika membaca Al-Qur'an, kebiasaan Beliau adalah membaca atau berhenti di setiap akhir ayat.

Walaupun ayatnya pendek, Beliau tidak menyambungnya. Walaupun maknanya belum sempurna, Beliau tetap berhenti di situ. Makanya para sahabat tahu, ini di sini ayat, di sini ayat, di sini ayat. Kenapa? Karena Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam selalu berhenti di situ.

Ustadz, apa maksudnya "walaupun tidak sempurna ayatnya?"
Ya, ada ayat-ayat yang tidak sempurna "maknanya" maksudnya.
Seperti:

{ فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّيْنَ }

Ini maknanya belum sempurna tetapi di situ ayatnya berhenti.

{ فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّيْنَ }
"Sungguh celaka orang-orang yang shalat" (QS. Al-Maa'un: 4)
Di sini makna belum sempurna, tapi di situ Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam berhenti.

Terusannya:
{ الَّذِيْنَ هُمْ عَنْ صَلَا تِهِمْ سَاهُوْنَ }
"Yaitu orang-orang yang lalai dari shalatnya (dia tidak melakukan shalat)" (QS. Al-Maa'un: 5)
Seperti misalnya,
{ ...لَعَلَّكُمْ تَتَفَكَّرُونَ }

Terusannya:
{ فِى الدُّنۡيَا وَالۡاٰخِرَةِؕ }
"Agar kalian berpikir" (QS. Al-Baqarah: 219)
Di sini berhenti, padahal di sini belum sempurna, karena seterusnya terusan ayat ini atau setelahnya bunyinya:

{ فِى الدُّنۡيَا وَالۡاٰخِرَةِؕ }
"Di dunia dan di akhirat" (QS. Al-Baqarah: 220)
"Agar kalian berpikir di dunia dan di akhirat"

Tapi ayatnya
{ لَعَلَّكُمْ تَتَفَكَّرُونَ }
Kemudian
{ فِى الدُّنۡيَا وَالۡاٰخِرَةِؕ }

Walaupun ayatnya pendek, berhentilah di situ. Walaupun maknanya belum sempurna, tetap berhenti di situ kalau itu memang akhir ayat.

Inilah yang disunahkan. Bukan berarti kalau misalnya ada orang yang menyambung ayat menjadi berdosa, misalnya, atau tercela. Tidak. Tapi inilah yang paling afdal sebagaimana dicontohkan oleh Nabi kita Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam.

Demikianlah yang bisa kita kaji pada kesempatan kali ini. Semoga menjadi ilmu yang bermanfaat dan diberkahi oleh Allah Jalla wa 'Alaa.

InsyaaAllah kita akan lanjutkan pada kesempatan yang akan datang.

وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ.

══════ ∴ |GiS| ∴ ══════
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.